Soloraya
Rabu, 28 Oktober 2015 - 05:40 WIB

PILKADA BOYOLALI : Ratusan Motor Simpatisan PDIP Digelandang ke Mapolres

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi menangkap peserta arak-arakan pendukung cabup Boyolali, Selasa (27/10/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Pilkada Boyolali, ratusan motor pendukung Seno Samodro digelandang ke Mapolres Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI–Ratusan motor milik simpatisan PDIP pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati (cabup dan cawabup) Seno Samodro-Said Hidayat, harus digelandang ke Mapolres Boyolali karena menggelar arak-arakan dan konvoi tanpa mengindahkan aturan berlalu lintas, Selasa (27/10/2015).

Advertisement

Mereka menggelar arak-arakan saat menuju ke lokasi acara Deklarasi Relawan Jokowi Dukung Seno-Said, di Semar Resto, Mojosongo. Kebetulan lokasi acara berdekatan dengan Mapolres Boyolali. Petugas pun dengan mudah menindak simpatisan yang tidak tertib berkendara saat keluar masuk ke lokasi acara.

Acara deklarasi sedianya dimulai pukul 12.00 WIB. Namun dari pantauan Solopos.com, simpatisan sudah mulai menggelar arak-arakan sejak pukul 10.00 WIB. Mereka banyak yang tidak memakai helm dan melepas knalpot sehingga menimbulkan suasana bising. Mengetahui adanya arak-arakan, Satlantas dan tim gabungan ditempatkan di sejumlah lokasi atau dari tiga arah masuk ke wilayah Mojosongo yakni Banyudono, Teras untuk memantau arak-arak dari arah timur, Ampel dan Boyolali Kota untuk memantau dari arah barat, serta Butuh, Mojosongo untuk memantau dari arah selatan.

Advertisement

Acara deklarasi sedianya dimulai pukul 12.00 WIB. Namun dari pantauan Solopos.com, simpatisan sudah mulai menggelar arak-arakan sejak pukul 10.00 WIB. Mereka banyak yang tidak memakai helm dan melepas knalpot sehingga menimbulkan suasana bising. Mengetahui adanya arak-arakan, Satlantas dan tim gabungan ditempatkan di sejumlah lokasi atau dari tiga arah masuk ke wilayah Mojosongo yakni Banyudono, Teras untuk memantau arak-arak dari arah timur, Ampel dan Boyolali Kota untuk memantau dari arah barat, serta Butuh, Mojosongo untuk memantau dari arah selatan.

“Yang tidak tertib kami hentikan dan kami tindak,” kata Wakapolres Polres Boyolali, Kompol Aidil Fitri Syah.

Saat arak-arakan tiba di depan Mapolres Boyolali, petugas langsung menggelandang simpatisan yang tidak memakai kelengkapan berkendara. Banyak simpatisan yang berusaha menghindari petugas bahkan ngeyel tidak mau masuk ke Mapolres. Bahkan ada simpatisan yang nekat hendak menabrak Wakapolres yang saat itu turun langsung ke lapangan. Simpatisan dari kalangan anak-anak pun tak luput dari tindakan aparat.

Advertisement

Ketua Panwaslu Boyolali, Narko Nugroho, menjelaskan tim sukses tidak menyampaikan surat pemberitahuan kepada Panwaslu terkait acara deklarasi dengan pengerahan massa di Semar Resto.
“Begitu kami tahu ada arak-arakan, kami langsung kirim rekomendasi ke Kapolres Boyolali [AKBP Budi Sartono] untuk memberikan tindakan sesuai regulasi,” kata Narko.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng, Joko Purnomo, yang kebetulan kemarin berada di Boyolali untuk mengikuti sebuah acara mengaku heran dengan adanya arak-arakan dari simpatisan salah satu cabup cawabup.

“Jujur saya kaget karena saya memantau kampanye di 12 kabupaten/kota di Jateng yang mau pilkada, tidak ada yang pakai pawai arak-arakan,” kata Joko.

Advertisement

Menurut Joko, pasangan calon harus bertanggung jawab untuk mengendalikan massanya agar santun saat kampanye.

Dia menjelaskan Peraturan KPU (PKPU) No.7 Tahun 2015 tentang Kampanye tidak menyebutkan arak-arakan dan pawai sebagai metode kampanye. “Kampanye hanya dalam bentuk pertemuan tertutup dan pertemuan terbatas.”

Sementara itu, Deklarasi Relawan Jokowi Dukung Seno-Said dihadiri langsung Ketua Umum Projo, Budi Ari Setiadi. Ketua PDIP, S.Paryanto dan Cawabup, Said Hidayat juga hadir dalam acara tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif