SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis/Dok)
Kekeringan Klaten membuat BNPB menggulirkan dana siap pakai Rp500 juta.
Solopos.com, KLATEN – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan dana siap pakai guna penanggulangan bencana kekeringan di Klaten senilai Rp500 juta. Klaten mendapat dana siap pakai setelah ditetapkan sebagai daerah darurat kekeringan.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Eko Pambudi, menerangkan dana siap pakai yang cair beberapa waktu lalu dimanfaatkan untuk program pipanisasi serta pembuatan sumur dalam.
Pembangunan sumur dalam menyasar ke tiga desa di antaranya Socokangsi, Jatinom serta Bumiharjo, Kemalang.
“Untuk program pipanisasi ada sekitar empat titik di antaranya Panggang, Kemalang; Gemampir, Karangnongko, serta Desa Beteng, Jatinom. Ini pengerjaan sudah dimulai. Ditargetkan rampung akhir November,” kata Eko saat ditemui di Pendapa Pemkab Klaten, Selasa (27/10/2015).
Selain dana siap pakai dari BNPB, BPBD berencana memanfaatkan dana yang sama melalui kucuran APBD. Dana siap pakai dari APBD kini tersisa Rp389 juta. Dana siap pakai senilai Rp111 juta disebut sudah habis guna menanggulangi banjir serta tanah longsor tahun ini.
“Untuk dana siap pakai dari APBD kami rencanakan Rp150 juta guna menanggulangi bencana kekeringan melalui pipanisasi. Targetnya pipanisasi di Desa Tegalmulyo, Kemalang. Di sana sumber sudah ada tinggal menyambungkan melalui pipanisasi ke bak penampungan,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Kemalang, Pri Harsanto, menuturkan beberapa waktu terakhir ada sejumlah upaya guna mengatasi kekeringan secara permanen.
Hal itu seperti pengeboran di wilayah Dompol untuk mencari sumber air yang dilakukan oleh PDAM. “Rencananya di Sidorejo ada pembangunan embung pada 2016 nanti,” ujar dia. (Taufiq Sidik Prakoso)