Jatim
Senin, 26 Oktober 2015 - 21:05 WIB

PERLINTASAN TANPA PALANG : Pengguna Jalan Andalkan Mereka di Perlintasan KA Wonoasri...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas, Naryo, 49, berjaga di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Wonoasri, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Senin (26/10/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Perlintasan tanpa palang di Wonoasri, Madiun sejak puluhan tahun silam.

Madiunpos.com, MADIUN — Sejak puluhan tahun silam perlintasan kereta api di Desa Wonoasri, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim) tidak dilengkapi fasilitas palang pintu.

Advertisement

Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Senin (26/10/2015) siang, fungsi palang pintu digantikan oleh peran seorang laki-laki yang berjaga di sekitar perlintasan kereta api. Laki-laki bernama Naryo, 49, tersebut dengan terampil mengatur arus lalu lintas di perlintasan kereta api yang ramai dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

“Sudah 11 tahun perlintasan kereta api di Wonoasri dijaga petugas. Kami secara bergantian berjaga di perlintasan kereta api mulai pagi hari hingga malam hari,” kata Naryo, kepada Madiunpos.com, Senin.

Naryo menyebut sering terjadi kecelakaan lalu lintas di perlintasan kereta api di Wonoasri sebelum dijaga petugas khusus. Menurut dia, kecelakaan-kecelakaan yang pernah terjadi bahkan melibatkan ular besi dan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Advertisement

Jalan Sempit
Tidak jarang, lanjut Naryo, kecelakaan di perlintasan kereta api Wonoasri memakan korban jiwa. “Badan jalan di perlintasan kereta api juga sempit. Pengendara tidak bisa melintas perlintasan kereta api dengan leluasa. Kami di sini memcoba membantu untuk mengurangi kemungkinan terjadi kecelakaan,” jelas Naryo.

Petugas lain di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Wonoasri, Ali, 45, menjelaskan perlintasan kereta api Wonoasri ramai dilalui kendaraan kerana menjadi jalur alternatif menuju pusat pemerintahan Kabupaten Madiun di Caruban, Kecamatan Mejayan. Dia bercerita, setiap kali berjaga, petugas di perlintasan kereta api Wonoasri wajib mengenakan rompi berwarna jingga dan membawa peluit.

“Kami ikut menjamin keselamatan para pengendara dari berbagai daerah yang melintas di perlintasan kereta api Wonoasri. Sebelum ada palang pintu, kemungkinan kami akan terjun untuk membantu dalam pengaturan lalu lintas di perlintasan kereta api Wonoasri,” jelas Ali.

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif