Soloraya
Minggu, 25 Oktober 2015 - 04:01 WIB

IRIGASI SUKOHARJO : 9 Saluran Pembuang Irigasi Rusak

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di jembatan saluran irigasi sekunder Colo Timur di Kelurahan Jombor, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Minggu (30/8/2015). Saluran tersebut merupakan salah satu bagian yang akan ditutup dan dijadikan city walk. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Irigasi Sukoharjo, saluran irigasi pembuang mengalami kerusakan parah.

Solopos.com, SUKOHARJO–Sebanyak sembilan saluran pembuang irigasi dari total jumlah saluran pembuang irigasi sebanyak 14 saluran di Sukoharjo rusak parah. Kondisi ini mempengaruhi pasokan air ke lahan pertanian.

Advertisement

Tim gabungan dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) dan Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Saluran Colo Timur melakukan pengecekan kondisi saluran irigasi primer maupun sekunder di sepanjang Saluran Colo Timur pada Jumat (23/10/2015). Pengecekan dilakukan saat penutupan Dam Colo selama sebulan guna kegiatan pemeliharaan bangunan.

Hasilnya, mayoritas kondisi saluran pembuang irigasi rusak parah. Dikhawatirkan, pasokan air ke lahan pertanian tidak maksimal lantaran saluran pembuang irigasi rusak. Terlebih, beberapa bulan lagi diperkirakan turun hujan.
“Ada saluran pembuang irigasi yang retak namun ada juga yang jebol. Kondisi ini harus diantisipasi secepatnya,” kata Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Saluran Colo Timur, Jigong Sarjanto, kepada Solopos.com, Sabtu (24/10/2015).

Menurut dia, ada dua macam saluran pembuang yakni saluran pembuang primer dan saluran pembuang sekunder. Saluran pembuang utama menampung kelebihan air dari jaringan saluran irigasi primer. Sementara saluran pembuang sekunder menampung dan membuang kelebihan air dari lahan pertanian ke saluran pembuang irigasi.

Advertisement

“Butuh waktu cukup lama untuk memperbaiki saluran pembuangan yang rusak. Tidak cukup satu bulan,” ujar Jigong.

Selain itu, tim gabungan juga menemukan mayoritas saluran irigasi primer maupun sekunder di sepanjang Saluran Colo Timur mulai dari Nguter hingga Palur, Mojolaban rusak. Menurut Jigong, kondisi ini sangat memprihantikan karena saluran irigasi menjadi andalan para petani untuk memenuhi kebutuhan air di sawah.

Belum lagi permasalahan sedimentasi berupa tanah dan bebatuan di beberapa lokasi saluran irigasi sekunder.
“Sedimentasi di saluran irigasi sekunder sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Hingga kini tidak ada penanganan lebih lanjut dan sepertinya hanya dibiarkan. Padahal, kondisi itu bakal berdampak besar mengganggu pasokan air ke lahan pertanian,” tutur dia.

Advertisement

Di sisi lain, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Irigasi BBWSBS, Wahyu, mengatakan masih mendata saluran irigasi primer maupun sekunder di sepanjang Saluran Colo Timur yang rusak. Hasil pendataan digunakan sebagai acuan utama untuk menentukan saluran irigasi yang mendesak diperbaiki.

“Perbaikan saluran irigasi berdasarkan skala prioritas. Kami masih memetakan saluran irigasi yang rusak secara bertahap,” kata dia.

Advertisement
Kata Kunci : BBWSBS Irigasi Sukoharjo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif