SOLOPOS.COM - Ilustrasi (newsradio.me)
Bencana Klaten, BPBD memetakan 6 kecamatan rawan longsor.
Solopos.com, KLATEN–Sebanyak enam kecamatan di Klaten tergolong daerah rawan longsor. Masing-masing kecamatan tersebut, seperti Prambanan, Gantiwarno, Bayat, Cawas, Karangdowo, dan Juwiring.
Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Eko Pambudi, mengatakan Kota Bersinar diprediksi mulai turun hujan awal Desember mendatang. Sembari menunggu prediksi turunnya hujan tersebut, BPBD mulai saat ini sudah memetakan beberapa daerah yang tergolong rawan longsor dan rawan banjir.
“Saat ini masih berlangsung musim kemarau. Kondisi ini masih berjalan dalam satu bulan ke depan. Sesuai informasi yang kami peroleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), awal Desember sudah ada hujan, tapi belum lebat. Januari-Maret sudah mulai lebat. Mulai saat ini, kami sudah memetakan beberapa daerah yang biasanya rawan longsor,” katanya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (23/10/2015).
Selain memetakan daerah rawan longsor, lanjut Eko Pambudi, BPBD Klaten juga sudah menyiapkan anggaran untuk perbaikan tanggul dan menyiapkan berbagai sarana dan prasarana (sarpras) yang dibutuhkan. Hal itu termasuk anggaran pembersihan saluran drainase di berbagai daerah di Kota Bersinar.
“Dana yang disiapkan Rp500 juta. Sembari menunggu musim penghujan, kami masih fokus mengurusi persoalan kekurangan air bersih di beberapa daerah yang miskin air [terutama di lereng Gunung Merapi]. Yang jelas, hingga sekarang, BPBD Klaten sudah menyalurkan air bersih ke beberapa desa yang miskin air di Klaten sebanyak 500-an tangki. Ini masih terus berlanjut hingga ke depan,” katanya.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Klaten, Budi Prasetya, mengatakan pembekalan terhadap sejumlah sukarelawan yang tersebar di Klaten dalam rangka menghadapi musim penghujan ke depan segera dilakukan.