Soloraya
Kamis, 22 Oktober 2015 - 20:15 WIB

KEKERINGAN SRAGEN : Mobil Tangki Minim, Penyaluran Air Tak Maksimal

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bantuan air bersih dari Kodim 0725/Sragen dikirim ke daerah krisis air bersih. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kekeringan Sragen berdampak pada minimnya persediaan air bersih warga di daerah tandus.

Solopos.com, SRAGEN — Penyaluran bantuan air bersih untuk daerah terdampak kekeringan di Sragen terkendala minimnya unit mobil tangki.

Advertisement

Dinas Sosial (Dinsos) Sragen hanya mengandalkan empat unit mobil tangki milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirto Nagoro untuk menyalurkan bantuan air bersih kepada 35 desa yang tersebar di sembilan kecamatan.

“Dari empat unit mobil tangki itu, kadang-kadang hanya ada tiga unit yang bisa beroperasi. Karena setiap hari tidak berhenti beroperasi untuk menyalurkan air dari pagi sampai malam, terkadang ada kerusakan pada mobil tangki yang membuatnya tak bisa beroperasi,” terang Kasi Bantuan Sosial (Bansos) Korban Bencana Alam, Dinsos Sragen, Budi Paryono, saat ditemui di kantornya, Kamis (22/10/2015).

Meski penyaluran bantuan air bersih tidak pernah berhenti setiap harinya, Budi mengakui masing-masing desa hanya bisa mendapat bantuan rata-rata satu pekan sekali.

Advertisement

Padahal, bantuan air tersebut hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan warga dalam dua hari.

Budi menjelaskan masing-masing mobil tangki mampu memuat 4.000 liter air bersih. Satu mobil tangki bisa mendistribusikan air bersih sebanyak 2-4 kali sehari ke satu lokasi, tergantung jauh tidaknya desa yang dijangkau.

“Kalau untuk Kecamatan Gesi, Tangen, maupun Sukodono, mobil tangki bisa bolak-balik sampai empat kali. Untuk Kecamatan Miri mobil tangki kami hanya dua kali mendistribuskan air bersih karena jaraknya yang relatif jauh,” papar Budi.

Advertisement

Hingga Senin (19/10/2015) lalu, Dinsos Sragen sudah menyalurkan 599 tangki air bersih kepada 35 desa di Miri, Tangen, Jenar, Mondokan, Sumberlawang, Gesi, Sukodono, Tanon, dan Kalijambe.

“Penyaluran bantuan air bersih ini menggunakan dana bencana alam senilai Rp450 juta dari APBD 2015. Di pembahasan APBD Perubahan 2015 tidak dianggarkan karena dana itu masih cukup,” terang Kepala Bidang Banjamsos Dinsos Sragen, Nunuk Sri Rejeki.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif