SOLOPOS.COM - Dewie Yasin Limpo (wikidpr.org)
Operasi tangkap tangan KPK menangkap seorang anggota DPR dari Partai Hanura.
Solopos.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi kembali melakukan operasi tengkap tangan (OTT), Selasa (20/10/2015) malam. Kali ini, KPK menangkap anggota DPR Fraksi Hanura Dewie Yasin Limpo dan enam orang lainnya.
Dewie ditangkap KPK sekitar pukul 19.00 WIB, karena diduga menerima suap dari pihak swasta sebesar Rp1,5 miliar. OTT berlokasi di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Diduga suap diberikan untuk memuluskan suatu proyek terkait status Dewie sebagai anggota DPR.
Detikcom melaporkan berdasarkan pantauan di gedung KPK, Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Rabu (21/10/2015), pukul 06.30 WIB, belum ada satu pihak pun yang dibebaskan penyidik. Padahal pemeriksaan terhadap tujuh orang tersebut telah berlangsung kira-kira 10 jam.
Dewie merupakan anggota DPR dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan I. Saat ini Dewie duduk di Komisi VII yang membidangi energi, riset, teknologi, serta lingkungan hidup.
Pada bagian lain, politikus Hanura Miryam S. Haryani mengatakan partainya masih menunggu pengumuman resmi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal kabar OTT terhadap kader partainya.
“Kita masih menunggu pengumuman resmi dari KPK,” jelas Miryam S. Haryani dihubungi di Jakarta, Rabu, seperti dikutip dari Antara.
Dia mengatakan jika benar kabar operasi tangkap tangan itu, maka siapapun kader atau anggota Hanura yang sudah berstatus tersangka harus mundur dan dicabut keanggotaan partainya.
“SOP-nya sudah cukup jelas, siapapun kader atau anggota Hanura yang sudah berstatus tersangka, mundur dan dicabut dari keanggotaan partai karena sudah melanggar sumpah janji,” ujar dia.