News
Rabu, 21 Oktober 2015 - 23:30 WIB

EKONOMI INDONESIA : Di Depan Rini Soemarno, Jokowi Sindir Kinerja BUMN

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri BUMN Rini M. Soemarno di PG Colomadu, Senin (11/5/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Ekonomi Indonesia diharapkan bisa dipicu kinerja BUMN. Presiden Jokowi pun memberikan peringatan.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk segera mengganti direksi perusahaan pelat merah apabila tidak bisa mengikuti arah pemerintah menjadikan BUMN sebagai lokomotif pembangunan ekonomi nasional.

Advertisement

“Saya sudah perintahkan kepada Menteri BUMN, kira-kira dirutnya, direksinya, manajemennya enggak bisa mengikuti arah ini, ya sudah cepat ganti. Karena saya ingin BUMN kita berpikir besar, menjadi pemain global,” kata Jokowi di depan jajaran direksi utama BUMN di Istana Negara, Rabu (21/10/2015).

Presiden Jokowi mencontohkan beberapa BUMN sudah menjajal pasar global. Misalnya, bank-bank BUMN, PT Semen Indonesia, dan BUMN karya. Presiden mendorong agar BUMN lain memanfaatkan momentum untuk memacu kinerja dengan masuk ke pasar ekspor.

Presiden menagih adanya gagasan baru agar BUMN betul-betul berubah. Jokowi juga tidak ingin lagi BUMN saling sikut memperebutkan suatu proyek pemerintah, misalnya proyek pembangunan 1 juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Advertisement

“Terus juga yang terkait dengan gas, PGN dan Pertagas, saya minta rukun. Waktu saya Gubernur Jakarta, kita buat sendiri-sendiri, mau nabrak saja. Kok enggak bareng-bareng? Sekarang enggak mau saya, harus kita kendalikan, untuk efisiensi,” tuturnya.

Pemerintah juga akan mengandalkan BUMN untuk membangun program swasembada pangan. Perusahaan pelat merah didorong untuk berkontribusi dalam hal pengadaan pupuk dan benih tanaman pangan, serta membangun waduk dan embung di daerah-daerah pertanian.

Jokowi ingin BUMN dapat mendorong para petani dan peternak untuk berproduksi sehingga barang pangan impor, seperti beras, jagung, kedelai, gula, dan daging sapi dapat disubstitusi oleh produk lokal. “Tanah Perhutani banyak, tanah PTPN banyak, banyak tanah kita yang tidak produktif karena kita tidak mempunyai visi untuk membesarkan BUMN,” sindir Jokowi.

Advertisement

Menteri BUMN Rini Soemarno menuturkan pada tahun ini, total rencana investasi 119 BUMN mencapai Rp332 triliun. Dari nilai tersebut, sekitar 70% telah terealisasi. “Perusahaan kami [upayakan] seoptimal mungkin dalam program pembangunan,” kata Rini.

Terkait sinergitas BUMN, Rini mengakui hal tersebut perlu terus diperjuangkan. Beberapa contoh sinergitas yang telah berjalan adalah pembangunan jalan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Palembang yang melibatkan sejumlah BUMN konstruksi.

“Banyak hal-hal lain yang kita lakukan, mungkin dalam perumahan, Perum Perumnas dan PT Pembangunan Perumahan bisa bersinwrgi untuk membangun satu juta rumah,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif