SOLOPOS.COM - Ilustrasi bahan bakar minyak (Wahyu Darmawan/JIBI/Bisnis)
Bahan bakar minyak di Indonesia minim cadangan. Oleh sebab itu akan dibangun tangki penyimpanan.
Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah mengajak Arab Saudi untuk membangun tangki penyimpanan di dalam negeri. Hal itu lantaran cadangan bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri minim.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, mengatakan konsumsi BBM terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri, sedangkan cadangan yang dimiliki saat ini hanya cukup untuk 21 hari konsumsi.
Untuk itu, perlu dibangun tangki penyimpanan batu, agar mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Jadi bangun tangki penyimpanan yang dapat selesai dalam dua tahun. Kemudian mereka memasok BBM di tangki penyimpanan itu, dan akan menjadi stok nasional,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/10/2015).
Sudirman menuturkan pembangunan tangki penyimpanan tersebut tidak harus diserahkan kepada perusahaan asal Arab Saudi seluruhnya, tetapi dapat dikerjasamakan dengan PT Pertamina (Persero).
Menurutnya, Pemerintah Arab Saudi sendiri telah meminta detail dari tangki penyimpanan yang akan dibangun di dalam negeri. Dengan begitu, pihaknya dapat melakukan kajian keekonomian mengenai rencana tersebut.
“Saya diberikan pesan khusus dari Kepala Badan Investasi Arab Saudi untuk segera menghitung kapasitas yang akan dibangun, dan lokasinya dimana. Hal ini akan menjadi prioritas untuk dibicarakan,” ujar Sudirman.
Sudirman juga mengatakan Arab Saudi dan negara Timur Tengah lainnya sejak lama ingin menjalin kerja sama ekonomi dengan Indonesia.
“Sekarang keyakinan mereka kembali tumbuh dan menganggap Indonesia lebih serius. Apalagi cara pemerintah merespons saat ini lebih profesional,” ucap dia.
Saat ini, Arab Saudi memasok 30.000 minyak mentah per hari ke Indonesia, dan akan bertambah saat tangki penyimpanan yang dikerjasamakan kedua negara berjalan.