Soloraya
Selasa, 20 Oktober 2015 - 07:40 WIB

RAZIA KLATEN : 18 Pasangan Tak Resmi Terjaring Razia

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Razia Klaten digelar Satpol PP menjaring 18 pasangan tak resmi yang tengah berada di dalam kamar hotel.

Solopos.com, KLATEN–Sebanyak 18 pasangan tak resmi terjaring razia yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Klaten, Senin (19/10/2015). Mereka dibawa ke kantor Satpol PP lantaran kedapatan berduaan di kamar sejumlah hotel.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, razia dilakukan ke di wilayah Kecamatan Delanggu dan Ceper. Ada empat hotel yang didatangi Satpol PP dalam razia tersebut. Tak hanya berasal dari Klaten, sejumlah pasangan berasal dari luar kabupaten seperti dari Sukoharjo.

Kabid Penegakan Perda dan Perbup Satpol PP Klaten, Rinto Pramono, menerangkan dari empat hotel yang didatangi, hanya satu hotel di wilayah Ceper tak ditemukan pasangan tak resmi.

“Dari razia ini ada 18 pasangan tak resmi yang kami bawa ke kantor. Semuanya didapati berduaan di dalam kamar hotel. Ada yang masih muda, ada juga yang sudah berusia lanjut,” jelas Rinto saat ditemui wartawan seusai razia.

Advertisement

Rinto menerangkan pasangan yang terjaring razia menyampaikan alasan beragam saat didapati berduaan di dalam kamar.

“Alasan ada yang sudah berpacaran lama ada juga yang mengaku sudah ijab, tetapi secara siri. Karena tidak bisa menunjukkan mereka sebagai pasangan resmi, akhirnya kami bawa ke kantor. Untuk pembuktiannya, saat ini masih dalam penyidikan,” katanya.

Razia dilakukan sebagai bentuk penegakan peraturan daerah (Perda) tentang Larangan Pelacuran. Selain itu, juga ada Perda tentang Kebersihan, Keindahan, dan Ketertiban.

Advertisement

“Dalam melakukan razia, kami lakukan sesuai prosedur yang berlaku. Kami datang dan meminta izin ke pengelola hotel,” urai dia.

Kepala Satpol PP Klaten, Slamet Widodo, mengatakan razia merupakan kegiatan rutin yang digelar Satpol PP. “Selain kegiatan rutin, ini juga kami lakukan untuk meminimalisasi terjadinya hamil diluar nikah. Hal semacam itu bisa berimbas pada pembuangan bayi seperti yang terjadi akhir-akhir ini,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif