News
Selasa, 20 Oktober 2015 - 19:30 WIB

KABUT ASAP : Kebakaran Hutan Menggila Lagi, Istana Gelar Rapat Terbatas

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi hutan Gunung lawu yang terbakar 16 Oktober 2015 (Istimewa)

Kabut asap dan kebakaran hutan yang meluas menjadi agenda pembahasan rapat terbatas di Istana hari ini.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas dengan topik membahas soal kebakaran hutan dan lahan yang semakin meluas hingga kawasan timur Indonesia, seperti Papua dan Sulawesi.

Advertisement

Sejumlah pejabat terkait sudah hadir di Kantor Presiden diantaranya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi, dan lainnya.

Dalam agenda kegiatan Presiden Jokowi memang tidak ditulis agenda tentang rapat soal ini. Presiden hanya dijadwalkan memimpin rapat dengan topik pencegahan dan penanggulangan masalah kekerasan terhadap anak pukul 16.00 WIB yang mundur jadi pukul 17.30 WIB.

Menteri Siti Nurbaya dalam rapat itu akan melaporkan update kondisi lapangan hasil kunjungannya ke Palembang Sumatra Selatan bersama Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan hari ini.

Advertisement

“Tadi di Palembang panas banget, apinya juga gila-gilaan. Pak Luhut nanti yang mimpin, nanti akan dibahas dan akan ada langkah selanjutnya setelah kita dari lapangan,” katanya di Kantor Presiden, Selasa (20/10/2015).

Bencana asap memang sudah meluas ke wilayah yang belum terbakar sebelumnya, termasuk sejumlah gunung tempat pendakian di Pulau Jawa. Sedangkan kebakaran hutan di wilayah Indonesia menjadi persoalan baru karena tidak ada daerah operasi penanggulangan kebakaran di sana.

“Sulawesi Utara, Sulawesi Baratm di sana tidak ada daops [daerah operasi], tidak pernah ada. Daerah operasi Manggala tidak pernah bangun. Saya kontak gubernur, yang Sulut itu juga ditetapkan darurat juga oleh gubernurnya, karena tidak mau ambil risiko juga,” ujar Siti.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif