News
Senin, 19 Oktober 2015 - 14:40 WIB

KESEJAHTERAAN GURU SOLO : Disdikpora Pastikan Tak Ada Anggaran Insentif GTT/GTY Sekolah Swasta

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru honorer. (JIBI/Solopos/Antara/Agus Bebeng)

Kesejahteraan Guru Solo, Disdikpora menyatakan tak ada anggaran untuk insentif GTT/GTY sekolah swasta.

Solopos.com, SOLO–Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo memastikan tidak ada pos anggaran yang bisa digunakan untuk kembali mengalokasikan dana insentif dari APBD bagi para guru tidak tetap atau guru tetap yayasan (GTT/GTY) di sekolah-sekolah swasta. Sehingga sangat besar kemungkinannya dana insentif tersebut tahun depan benar-benar dihapuskan.

Advertisement

Hal itu diakui Kepala Disdikpora Solo, Etty Retnowati, ketika ditemui wartawan di kantornya, Senin (19/10/2015).

“Kalau di Disdikpora hal itu tidak memungkinkan. Karena mereka bekerja di sekolah-sekolah swasta. Tapi dengan kondisi tersebut jangan dibilang kami tidak memikirkan nasib GTT/GTY. Kami sudah mengupayakan semaksimal mungkin. Data juga sudah kami ajukan ke TAPD [Tim Anggaran Pemerintah Daerah]. Tapi dari regulasi memang tidak memungkinkan untuk mengalokasikan kembali dana insentif bagi GTT/GTY di sekolah swasta,” jelas Etty.

Selain bekerja di sekolah swasta, menurut data yang dimiliki Disdikpora, lanjut Etty, sekitar 30 persen dari GTT/GTY di sekolah swasta tersebut juga berasal dari luar wilayah Solo.

Advertisement

“Dari sisi regulasi benar-benar tidak memungkinkan,” tegasnya.

Etty mengakui peran GTT/GTY di sekolah-sekolah swasta sangat penting untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan, khususnya di Kota Solo. Bahkan diakuinya, kontribusi GTT/GTY dan juga sekolah swasta sangat besar untuk kepentingan pendidikan di masyarakat.

“Mereka sudah pasti sangat berjasa bagi masyarakat. Dana insentif yang pernah diberikan kepada para GTT/GTY ini merupakan bentuk penghargaan dari Pemkot kepada mereka, walaupun memang nilainya tidak seberapa. Hanya Rp250.000 per bulan. Tapi kalau sekarang oleh BPK dinilai jadi masalah, dan kami tetap mengalokasikan itu, nanti yang bertanggung jawab siapa?” katanya.

Advertisement

Di sisi lain, Etty berharap untuk menyikapi permasalahan tersebut, ada perhatian yang juga diberikan oleh pihak yayasan pendiri sekolah swasta terkait.

Sebelumnya, tunjangan insentif bagi GTT/GTY yang bekerja di sekolah swasta mulai tahun depan direncanakan dicoret dari APBD. Hal itu disayangkan oleh kalangan GTT/GTY. Mereka mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tetap mengalokasikan dana insentif bagi GTT/GTY dari APBD tahun depan.

“Itu akan menjadi keputusan yang sangat menyakitkan bagi kami GTY di sekolah swasta,” ungkap Asmuni.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif