Soloraya
Senin, 19 Oktober 2015 - 04:50 WIB

HARI PANGAN SEDUNIA : Virus Pertanian Organik Mulai Mewabah di Solo

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga memilih tanaman sayuran organik pada acara peringatan Hari Pangan Dunia 2015 saat car free day (CFD) di Plaza Sriwedari, Solo, Minggu (18/10/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Hari pangan sedunia, warga Solo sangat royal dalam berbelanja bahan tanaman yang ditanam di polibag.

Solopos.com, SOLO--Kebutuhan gaya hidup sehat mendorong masyarakat mulai beralih menggunakan bahan makanan organik. Tren pertanian organik yang dikembangkan di tempat tinggal pun mulai merambah perkampungan di Kota Bengawan.

Advertisement

“Saat ini sudah ada 27 kelompok, masing-masing terdiri atas 15 warga yang tersebar di 13 kelurahan. Mereka membudidayakan pertanian organik di rumah atau kampungnya masing-masing,” beber Kentis Ratnawati, Kepala Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Solo, yang ditemui selepas pembukaan peringatan Hari Pangan Sedunia ke-35 di Plasa Sriwedari, Minggu (18/10/2015).

Kentis mengutarakan tren budi daya pertanian organik di kalangan masyarakat Solo paling menonjol mulai tahun ini.

“Awalnya kami kembangkan di wilayah Mojosongo dan Serengan. Setelah itu mulai banyak yang tertarik dan mengikuti seperti itu. Virus budi daya [pertanian organik] paling banyak ya di tahun ini,” katanya.

Advertisement

Salah seorang pedagang bibit dan tanaman organik, Bejo, menuturkan saat ini masyarakat cukup royal untuk berbelanja bahan tanaman yang biasa ditanam dengan media polybag tersebut. “Ya sekarang makin banyak yang membeli tanaman organik seperti tomat, selada, seledri, cabai, sawi, luncang, brokoli, dan terong,” kata pemilik lapak Kebun Mandiri ini.

Pedagang yang tinggal di Gambirsari, Kadipiro, Banjarsari ini mengatakan dari segi perawatan, pemeliharaan tanaman organik tidak sulit.

“Cukup menggunakan pupuk organik dari kompos. Selain ramah lingkungan, pupuk organik juga baik dalam menjaga unsur hara tanah. Tidak cepat merusak tanah dan hasil panennya bagus,” terangnya.

Advertisement

Sementara itu, Pj. Wali Kota Solo, Budi Suharto, mengatakan pihaknya mendorong para ibu untuk kembali membudayakan memasak. Menurut dia, makanan olahan rumah yang umumnya menggunakan bahan berkualitas, termasuk bahan pangan organik, cenderung lebih sehat dikonsumsi keluarga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif