Sport
Sabtu, 17 Oktober 2015 - 04:00 WIB

PIALA PRESIDEN 2015 : Kepolisian Juga Awasi Provokasi Suporter di Media Sosial

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (ist)

Piala Presiden 2015 babak final akan diamankan secara ketat.

Solopos.com, JAKARTA – Partai final Piala Presiden 2015 antara Persib Bandung kontra Sriwijaya FC benar-benar dijaga ketat. Tak hanya melakukan pengamanan di dunia nyata, kepolisian setempat juga melakukan patroli di dunia maya (cyber patrol).

Advertisement

Cyber patrol itu dilakukan untuk mengawasi adanya provokasi di media sosial yang bisa mengganggu ketertiban final Piala Presiden 2015. “Cyber patrol yang kami lakukan di antaranya dengan melakukan penyelidikan di dunia maya untuk menekan opini-opini negatif yang berkembang, terutama yang bernada provokasi,” kata Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mujiyono, seperti dikutip Detikcom, Jumat (16/10/2015).

Mujiyono menuturkan saat ini, media sosial kerap dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindak pidana. Tak bisa dipungkiri, media sosial juga banyak digunakan para suporter sepak bola yang mungkin akan dimanfaatkan untuk memprovokasi atau memberikan informasi tak benar yang kemudian akan dibenarkan oleh netizen.

“Jangan sampai dengan menuliskan kata-kata berisi informasi hoax kemudian akan dijadikan pembenaran yang lain, sehingga menimbulkan aksi provokasi untuk melakukan perbuatan melawan hukum,” jelas Mujiono.

Advertisement

“Terhadap pelaku yang melakukan tindakan-tindakan provokatif sehingga menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan [SARA] dapat diancam pidana dengan pasal 28 ayat [2] jo pasal 45 ayat [2] UU RI No.11 tahun 2008 dengan ancaman pidana penjara 6 tahun dan atau denda Rp1 miliar,” bebernya.

Polda Metro Jaya sendiri akan memberlakukan siaga 1 terhadap semua personelnya pada hari berlangsungnya laga final Piala Presiden 2015 di Stadion Gelora Bung Karno. Hal itu dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh masyarakat Jakarta serta masyarakat dari luar daerah yang ingin menyaksikan pertandingan tersebut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif