SOLOPOS.COM - Sisa-sisa warung makan milik DM dan D di Jl.Tape, Mojosongo, Boyolali, setelah dibongkar, Sabtu (17/10/2015). (Hijriyah Al Wakhidah /JIBI/Solopos)
Pernikahan sejenis yang sempat diduga muncul di Musuk, Boyolali, membuat pasangan DM dan D alias RAK harus angkat kaki dari warungnya.
Solopos.com, BOYOLALI — DM, seorang pria yang baru saja menggelar acara tasyakuran mirip resepsi pernikahan dengan waria berinisial D alias RAK, meminta maaf kepada warga Dukuh Wates, RT 004/RW 008, Mojosongo, Boyolali. Hal itu dilakukan karena telah membuat warga tidak nyaman dengan acara yang menghebohkan Boyolali itu.
“Waktu pertemuan di rumah Pak RT [Muslih] saya sampaikan minta maaf karena membuat warga merasa tidak nyaman,” kata DM, ditemui di kediamannya di Musuk, Sabtu (17/10/2015). Pertemuan di rumah Ketua RT 004 untuk membahas pembongkaran warung milik DM dan D.
Saat ditemui di rumahnya, DM tak berbicara banyak. Dia hanya mengaku menerima keputusan dari warga dan telah suka rela membongkar warung makannya di kawasan yang lebih dikenal dengan kawasan Tegalwire itu.
Sementara itu, menurut warga RT 004/RW 008 Dukuh Wates, M. Jupri, yang kebetulan menyewakan tanahnya untuk warung DM, mengatakan sejak acara tasyakuran Sabtu (10/10/2015), D belum pernah kembali ke warungnya. “Jadi D juga belum pamitan sama warga. Kami tidak tahu apakah mereka mau datang lagi ke sini atau tidak,” kata Jupri.
Menurut Jupri, selama ini yang paling sering tinggal di warung makan tersebut adalah DM. D hanya wira-wiri meski juga sesekali menginap di warung tersebut. “Kalau D ada di warung, biasanya D akan memasak sayur untuk dijual. Tetapi kalau tidak ada D, DM hanya jualan kopi, teh, sama mi rebus.”