Soloraya
Kamis, 15 Oktober 2015 - 11:15 WIB

PROGRAM TILIK DESA : Tilik Desa Kembali Digelar, Pemkab Klaten Tampik Agenda Politis

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Pemkab Klaten (Istimewa)

Program tilik desa kembali digelar di Klaten.

Solopos.com, KLATEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten kembali menggulirkan program tilik desa. Program yang dihadiri kepala daerah tersebut dijadwalkan mengunjungi enam desa.

Advertisement

Informasi yang dihimpun, kegiatan tilik desa itu digelar mulai Kamis (15/10/2015) hingga Kamis (5/11/2015). Kegiatan diisi dengan pagelaran wayang di setiap desa yang didatangi.

Lokasi kegiatan itu yakni di lapangan Desa Pakisan, Cawas; lapangan Desa Bentangan, Wonosari; lapangan Desa Kedungan, Pedan; lapangan Desa Randulanang, Jatinom; lapangan Kebondalem, Prambanan, serta lapangan Karangnongko.

Advertisement

Lokasi kegiatan itu yakni di lapangan Desa Pakisan, Cawas; lapangan Desa Bentangan, Wonosari; lapangan Desa Kedungan, Pedan; lapangan Desa Randulanang, Jatinom; lapangan Kebondalem, Prambanan, serta lapangan Karangnongko.

Dimintai konfirmasi terkait program tersebut, Asisten Bidang Pemerintahan Setda Klaten, Bambang Sigit Sinugroho, tak menampik agenda itu.

“Kegiatan menyasar ke enam desa. Dimulai pada Kamis,” kata dia saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (13/10/2015).

Advertisement

Dipilihnya keenam desa sebagai lokasi tilik desa lantaran memiliki lapangan. Pemilihan lokasi juga diutamakan ke desa yang selama ini belum menjadi sasaran kegiatan tersebut.

“Kegiatan tidak hanya untuk masyarakat desa yang menjadi sasaran. Yang diundang lingkup satu kecamatan kegiatan itu digelar,” ungkap dia.

Disinggung tilik desa sarat kepentingan politis menjelang pilkada, Bambang membantah. Ia menjelaskan program tilik desa 2015 sudah diagendakan sejak awal tahun. “Penganggarannya menggunakan APBD murni, bukan melalui APBD-P,” kata dia.

Advertisement

Bambang menguraikan tilik desa merupakan agenda rutin yang dilakukan sejak periode pertama Sunarna menjabat sebagai Bupati Klaten atau sekitar 2006. Hanya, program itu sempat tak digelar selama 2014.

Terkait tujuan digelar tilik desa, Bambang mengatakan dimaksudkan sebagai ajang menyerap aspirasi masyarakat. Kegiatan yang digelar kali ini juga dimungkinkan ajang pamitan bupati ke masyarakat menjelang akhir masa jabatan pada 2 Desember mendatang.

“Yang pokok dari kegiatan tilik desa untuk menyerap aspirasi masyarakat di desa seperti apa. Ini nanti menjadi salah satu bahan masukan pemkab merencanakan program kegiatan,” jelas dia.

Advertisement

Sementara itu, Ketua Fraksi PAN DPRD Klaten, Darmadi, menyatakan substansi pelaksanaan tilik desa selama ini tak jelas. Jika ditujukan untuk menyerap aspirasi masyarakat, kalangan eksekutif memiliki ruang melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) yang digelar setiap tahun.

Kegiatan tilik desa tahun ini yang digelar menjelang akhir masa jabatan justru dipertanyakan. “Justru ini menghambur-hamburkan anggaran APBD. Ini uang rakyat, bukan anggaran pribadi atau kelompok tertentu,” kata dia.

Ia juga menilai kegiatan tersebut sarat muatan politis lantaran dilaksanakan menjelang pilkada. Panwaslu diminta mengawasi serta bertindak tegas jika ditemukan pelanggaran dari kegiatan tersebut.

“Memang sarat kepentingan politis dari tilik desa yang digelar. Tetapi, kami tidak perlu khawatir, pemilih sudah cerdas. Yang jelas, panwaslu ikut mengawasi kegiatan itu dan menindak tegas jika dalam kegiatan itu mengarahkan untuk memilih dalam pilkada mendatang,” kata Darmadi yang juga ketua tim pemenangan pasangan calon nomor urut 2, One Krisnata-Sunarto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif