News
Kamis, 15 Oktober 2015 - 10:40 WIB

KEBAKARAN HUTAN : Ratusan Hotspot Masih Terdeteksi di Sumatra dan Kalimantan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran hutan. (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Kebakaran hutan yang mulai mereda kembali diwaspadai dengan ditemukannya ratusan hotspot.

Solopos.com, PEKANBARU – Sebanyak 315 titik panas terdeteksi di lima provinsi di Pulau Sumatera pada Kamis (15/10/2015) pagi.

Advertisement

Berdasarkan pencitraan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru melalui Satelit Terra dan Aqua  pada pukul 05.00 WIB, titik panas terbanyak terpantau di Provinsi Sumatra Selatan dengan 221 titik.

“Selanjutnya di Jambi 28 titik, Riau empat titik serta Lampung satu titik panas,” kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin.

Advertisement

“Selanjutnya di Jambi 28 titik, Riau empat titik serta Lampung satu titik panas,” kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin.

Ia menjelaskan titik panas di Riau terpantau berada di Kabupaten Indragiri Hilir. Menurut dia, seluruh titik panas yang terpantau di Riau dipastikan merupakan titik api dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

Dalam beberapa pekan terakhir jumlah titik panas maupun titik api di Riau dipastikan nihil. Namun sejak Rabu (14/10/2015) kembali terdeteksi titik api yang diduga merupakan lahan bekas terbakar yang kembali terbakar akibat cuaca panas.

Advertisement

“Di Pekanbaru jarak pandang terpantau 1.200 meter, Rengat 1.000 meter dan Dumai 3.000 meter,” katanya menjelaskan.

Kepala BPBD Riau Edwar Sanger menjelaskan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau relatif berhasil. Ia menjelaskan kabut asap yang menyelimuti daerah tersebut dalam dua bulan terakhir merupakan kiriman dari Provinsi Sumsel.

Ia menjelaskan asap di Riau akan segera hilang jika penanganan serius di sektor “hulu” bisa ditangani serius.

Advertisement

Di Riau sendiri penanganan kabut asap terus digalakkan. Dari sisi penegakan hukum Polda Riau telah menetapkan 58 tersangka pembakar lahan dan mendalami 18 korporasi yang diduga membakar lahan.

Pada bagian lain, satelit Aqua Terra atau Modis juga mendeteksi 147 titik api atau hotspot di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

“Pusat Data dan Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan menyebutkan titik api tersebut tersebar di beberapa kecamatan di daerah Kabupaten Kotabaru,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotabaru Irian Noor melalui Kasi Penanggulangan Bencana Sugeng di Kotabaru, Kamis.

Advertisement

Secara umum Satelit Aqua Terra pada Kamis pukul 06.00 Wita mendeteksi 415 titik api tersebar di 12 dari 13 kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan.

Banjarbaru ditemukan 8 hotspot, Kabupaten Banjar 29, Tanah Laut 13, Kotabaru 147, Tanah Bumbu 54, dan Barito Kuala ditemukan 44 titik panas.

Kabupaten Tapin ditemukan 35 titik panas, Hulu Sungai Selatan ada 52, Hulu Sungai Tengah ditemukan 1 hotspot, Hulu Sungai Utara 28 titik panas, Balangan 3 hotspot dan Tabalong ditemukan satu titik panas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif