Sport
Kamis, 15 Oktober 2015 - 02:25 WIB

FORMULA ONE 2015 : Masa Depan Tak Jelas, Pekerja Red Bull Terancam

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Formula One 2015 menjadi titik mengkhawatirkan bagi tim Red Bull. Masa depan mereka belum jelas.

Solopos.com, MILTON KEYNES— Nasib Red Bull dalam kejuaraan Formula One (F1) musim depan makin tak jelas menyusul belum ada produsen mesin yang mau menyuplai mereka. Akibatnya, staf pekerja tim juara dunia empat kali itu terancam kehilangan pekerjaan.

Advertisement

Bahkan, pemilik Red Bull, Dietrich Mateschitz, dikabarkan memberi jaminan baik kepada karyawan Red Bull maupun Toro Rosso. Hal ini dilakukan sebagai ancang-ancang seandainya tim pabrikan Austria itu angkat kaki dari ajang balap mobil terbaik di dunia ini.

Red Bull berada di persimpangan jalan setelah putus kontrak dengan Renault yang memilih terjun sebagai tim penuh di musim 2016. Mereka lalu mendekati Mercedes dan Ferrari selaku produsen mesin F1. Sayang, kedua supplier tak mau bekerja sama dengan tim Banteng Merah.

Team Principal Red Bull, Christian Horner, dan desainer Red Bull, Adrian Newey, menilai keengganan Mercedes dan Ferrari diajak kerja sama lantaran mereka ketakutan. Kedua produsen mesin F1 itu khawatir seandainya Red Bull menjadi lebih kuat daripada tim mereka.

Advertisement

Jika persoalan mesin ini tak juga rampung, setidaknya ada 1.000 karyawan mereka yang terancam kehilangan pekerjaan. Namun demikian, bos Red Bull tak akan sejahat itu dengan berusaha mati-matian mencari jalan keluar.

“Dietrich Mateschitz memberi jaminan kepada karyawan di dua tim mereka akan ditempatkan pada proyek lain seandainya keluar dari F1. Sebanyak 850 orang bekerja untuk Red Bull di Milton Keynes, Inggris, dan 350 orang di tim junior, Toro Rosso, di Faenza, Italia,” papar sebuah sumber kepada Telegraph, dilansir planetf1.com, Rabu (14/10/2015).

Newey mengatakan ketakukan Mercedes dan Ferrari tak beralasan. Ia justru mempertanyakan kompetensi kedua tim seandainya mereka hanya punya lawan sekelas tim medioker hingga debutan.

Advertisement

“Kami mungkin akan keluar F1. Mereka menolak untuk menyuplai kami. Red Bull seharusnya tak diposisikan seperti ini. Sayang sekali, hubungan kami dengan Renault hancur,” jelas Newey, dilansir crash.net. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Inilah tim Red Bull Formula 1 yang didukung puluhan pekerja. Ist/bbc.co.uk

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif