Jogja
Kamis, 15 Oktober 2015 - 05:20 WIB

1 SURA : Ribuan Warga Ikut Tapa Bisu Mubeng Beteng

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kegiatan mubeng beteng (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

1 Sura diperingati ribuan warga Jogja dengan mubeng beteng tapa bisu mubeng beteng

Harianjogja.com, JOGJA-Dua cucu HB VIII Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Pudjoningrat dan KRT Djatiningrat memperingati malam 1 Suro dengan doa bersama dengan nasi tumpeng bersama ratusan masyarakat di Ndalem Pujokusuman, Mergangsan, Jogja.

Advertisement

Doa bersama untuk kelanggengan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat secara kelembagaan. Doa dimulai sejak pukul 20.00 WIB. Sampai pukul 22.00 WIB acara masih berlangsung. Keduanya tidak bisa memastikan ikut dalam ritual lampah budaya topo bisu mubeng benteng bersama ribuan masyarakat di Komplek Keben.

“Lihat nanti bagaimana keinginan warga. Kemungkinan cukup doa disini saja,” kata KRT Pudjoningrat, Rabu (14/10/2015) malam.

Pudjoningrat mengaku kecewa ritual tahunan mubeng benteng diklaim oleh pihak Kraton. Padahal, kata dia, sejak dulu mubeng benteng merupakan tradisi yang digelar atas inisiatif masyarakat sejak HB IX. Bahkan Songsong Budoyo sebagai yayasan milik cucu HB VIII ini rutip mubeng benteng tiap tahun.

Advertisement

“Topo bisu dari masyarakat, bukan Kraton. Kraton hanya nyengkuyung,” katanya.

KRT Djatiningrat pun segera menemui pihak Kraton untuk mengklarifikasi soal tradisi benteng. Ia menilai mubeng benteng saat ini muncul berbagai kelompok-kelompok. Ia menduga munculnya saling klaim atas tradisi mubeng benteng yang sudah menjadi warisan budaya nasional itu saat ini dibiayai dana keistimewaan (Danais).

“Kalau diselenggarakan oleh Kraton secara resmi itu kliru,” katanya.

Advertisement

Sementara itu di Keben, ribuan masyarakat sudah berkumpul. Para abdi dalem membacakan macapat sebelum diberangkatkan mubeng benteng pukul 00.00 WIB. Ketua panitia acara Mubeng Benteng KRT Gondohadiningrat mengatakan tembang macapat berisi pesan siklus hidup manusia dari lahir sampai meninggal semua mengandung nilai harapan?.

Advertisement
Kata Kunci : Mubeng Beteng Tapa Bisu
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif