Teknologi
Rabu, 14 Oktober 2015 - 21:30 WIB

MEDIA SOSIAL TERPOPULER : Twitter Pecat 336 Karyawan

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jack Dorsey, CEO baru Twitter. (Istimewa/Enterpreneur.com)

Media sosial terpopuler Twitter dikabarkan segera melakukan PHK terhadap 336 karyawan.

Solopos.com, SOLO — Kabar tentang pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan Twitter ternyata benar. Media sosial terpopuler itu akan melakukan PHK terhadap 336 karyawannya.

Advertisement

Sebagaimana dikutip dari Bbc, Rabu (14/10/2015), kabar PHK besar-besaran di Twitter diungkap langsung oleh CEO Twitter, Jack Dorsey. Jack Dorsey yang baru saja ditunjuk menjadi CEO Twitter, mengumumkan sendiri akan melakukan PHK terhadap 336 karyawan.

Keputusan PHK terhadap 336 karyawan dilakukan tepat sepekan Jack Dorsey menjabat menjadi CEO salah satu media sosial terpopuler dunia itu. Keputusan berat sang CEO untuk merumahkan ratusan karyawan berdasarkan efisiensi pengeluaran Twitter.

Pengeluaran dan pemasukan Twitter yang tidak sebanding membikin media sosial terpopuler itu harus melakukan PHK terhadap 336 karyawannya. Krisis ekonomi global juga membuat Twitter harus mengeluarkan keputusan sulit tersebut.

Advertisement

Keputusan melakukan PHK terhadap 336 karyawannya juga didasari agar sosial media terpopuler itu bisa fokus dalam pengembangan perusahaan agar lebih maju dan pengeluarannya tidak membengkak. Meski begitu tidak jelas berapa jumlah pemasukan dan pengeluaran Twitter di tahun 2015 ini.

Saat ini media sosial terpopuler Twitter memiliki 4.100 karyawan. Pemecatan terhadap 336 karyawan yang dilakukan Twitter membuat perusahaan itu akan kehilangan 8% pegawainya.

Bagian yang akan banyak dirumahkan oleh Twitter adalah tim produk dan engineering Twitter karena memiliki jumlah karyawan terbanyak.

Advertisement

Jack Dorsey mengatakan karyawan di bagian engineering Twitter lebih baik berjumlah sedikit agar bisa bekerja lebih optimal dan lebih baik daripada sebelumnya karena banyaknya orang di sana.

Akibat PHK besar-besaran yang dilakukan, Twitter harus membayar pesangon karyawan sebanyak US$10 juta atau Rp135 miliar-US$20 juta atau Rp271 miliar.

Namun, pengeluaran itu tidak sebanding dengan keuntungan yang akan di dapat media sosial terpopuler itu setelah merumahkan karyawannya. Twitter diprediksi mendapat keuntungan sebesar US$560 juta atau Rp7,6 triliun tahun ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif