News
Selasa, 13 Oktober 2015 - 23:20 WIB

PERBANKAN DIY : NPL Dianggap Masih Wajar, OJK Awasi Ketat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Perbankan DIY diawasi secara ketat oleh OJK, utamanya terkait NPL

Harianjogja.com, JOGJA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY melakukan pengawasan secara ketat terhadap perkembangan Non Performing Loan (NPL) di sektor jasa keuangan.

Advertisement

Kepala Kantor OJK DIY Fauzi Nugroho mengungkapkan pengawasan ketat dilakukan untuk melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. Selain itu, sesuai dengan tujuan OJK, agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel.

Serta, mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil. “Misalnya, sebuah lembaga memiliki NPL lima persen [batas toleransi yang ditetapkan BI], langsung kami panggil,” ujar dia ketika ditemui di kantornya, Jogja, Senin (12/10/2015).

Fauzi mengungkapkan, ketika bertemu dengan pihak yang memiliki NPL 5% atau lebih, akan dicari action plan untuk mengatasi hal tersebut. Misalnya saja dengan meggiatkan penagihan dan memastikan semua kegiatan sudah pada jalur yang benar. Hal itu dilakukan agar NPL yang tidak semakin tinggi.

Advertisement

“Untuk kondisi Jogja, masih bagus. Data terbaru belum ada karena sistemnya delay dua bulan. Tapi, melihat rupiah menguat,  tentunya semakin bagus,” ujar dia.

Fauzi menjelaskan, pada posisi Juli 2015, NPL gross perbankan sebesar 2,94% sedangkan NPL net sebesar 2,14%. Total aset yang dimiliki bank umum di DIY sebesar Rp52 triliun sementara, total kredit yang disalurkan sebesar Rp27 triliun.

Sementara, NPL gross untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) konvensional di DIY per Juli 2015 sebesar 6,5%, sedangkan NPL net sebesar 5,1%. Untuk BPR Syariah, NPL gross per Juli 2015 sebesar 2,95% sedangkan NPL net sebesar 2,1%. Jika dirata-rata NPL gross (BPR konvensional dan BPR Syariah) sebesar 4,7% dan NPL net sebesar 3,6%.

Advertisement

OJK menilai hal tersebut masih sesuai jalur. Sampai Juli 2015, total aset BPR tercatat Rp5,2 triliun sedangkan kredit Rp3,9 triliun. Ia mengungkapkan, untuk NPL net BPR konvensional bisa saja sudah berubah kondisinya pada Oktober ini.  “Itu data Juli. Jadi, misal sudah diselesaikan yang bermasalah, pasti akan membaik,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif