Jogja
Selasa, 13 Oktober 2015 - 04:20 WIB

GENG PELAJAR : Incar Musuh Melalui Pesan Berantai

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota geng pelajar saat diberikan pengarahan dan wajib lapor di Mapolsek Sleman, Senin (12/10/2015). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Geng pelajar di Sleman mengerahkan massa menggunakan BBM.

Harianjogja.com, SLEMAN – Petugas Polsek Sleman meringkus 17 anggota geng pelajar belum lama ini. Komplotan itu mengeroyok pengguna jalan ketika melintas di Jalan Turi, Kepitu, Trimulyo, Sleman saat dinihari. Geng ini memakai pesan berantai melalui blackberry messenger untuk menggerakkan anggota agar berkumpul di satu titik kemudian mencari musuh.

Advertisement

Dari 17 remaja itu, 10 diantaranya pelajar aktif dan sisanya alumni berasal dari empat sekolah di Sleman. Dua diantara mereka yang masih aktif sebagai pelajar yaitu WL, 17, dan DN, 18, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Pada Senin (12/10/2015) kemarin mereka dikumpulkan di Mapolsek Sleman untuk menjalani wajib lapor dan pengarahan.

Alumnus sangat berperan dalam mendukung aksi tawuran. Salah satu remaja yang ditangkap adalah SH, 18, merupakan alumnus salah satu SMK di Pakem. SH mengaku mendapatkan pesan berantai melalui blackberry messenger yang berisi ajakan tawuran. Dalam pesan itu menyebutkan lokasi titik kumpul di salah satu warung burjo Jalan Kaliurang, Sleman. Pesan itu juga menyebar ke teman-temannya sesama alumni.

“Saya hanya ikut-ikutan saja, menjadi penggembira karena sesama teman,” ungkap SH saat ditemui di Mapolsek Sleman, Senin (12/10/2015).

Advertisement

SH mengakui, sesampai di tempat yang sudah ditentukan, ada beberapa remaja yang lebih dahulu mengonsumsi miras.

“Tapi saya tidak ikut [minum miras],” ujarnya.

Barulah kemudian mengendarai motor beramai-ramai untuk mencari musuh dengan sasaran pelajar salah satu SMA di Ngemplak. Tetapi setelah lama berputar sasaran tak ditemukan, gerombolannya terus berjalan. Setibanya di kawasan Kepitu, Trimulyo, Sleman mengeroyok penguna jalan. SH berdalih tak begitu jelas kronologi pengeroyokan itu terjadi.

Advertisement

“Saya tidak ikut memukul, saya di belakang, tiba-tiba langsung ramai,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif