Jatim
Selasa, 13 Oktober 2015 - 23:05 WIB

1 SURA : Logo SH Terate dan SH Winongo Banjir Komentar Member Paguma

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gambar di grup Facebook Paguma yang banjir komentar. (Facebook)

1 Sura diharapkan member Paguma (Paguyuban Madiun) tidak diwarnai bentrok atau kerusuhan.

Madiunpos.com, MADIUN — Perayaan 1 Sura di Madiun masih identik dengan suasana mencekam yang dipicu perseteruan dua perguruan pencak silat asli daerah setempat. Kala logo kedua perguruan itu, Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate) dan Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo (SH Winongo), diunggah bersamaan di grup Fecebook Paguma (Paguyuban Madiun) maka komentar member pun membanjir.

Advertisement

Adalah pengguna akun Facebook Yon’s Boglu yang Selasa (13/10/2015) mengunggah sekaligus logo SH Terate dan SH Winongo tersebut. Gambar yang diunggahnya di grup Facebook Paguma (Paguyuban Madiun) tersebut juga mencantumkan tulisan, “Suro Agung Teduhkan Madiun dengan Warna Hitam-Mu” dan “Ciptakan Madiun yang Damai Siji Wadah Ojo Pecah Bedo Jeneng Tetep Kalem“.

Pantauan Madiunpos.com di Facebook Paguma (Paguyuban Madiun), Selasa malam atau malam 1 Sura, unggahan gambar dari Yon’s Boglu itu disukai 264 akun Facebook dan mendapat 47 komentar. Sebagian besar komentar mengurakan harapan agar tidak terjadi bentrok atau tawuran.

Advertisement

Pantauan Madiunpos.com di Facebook Paguma (Paguyuban Madiun), Selasa malam atau malam 1 Sura, unggahan gambar dari Yon’s Boglu itu disukai 264 akun Facebook dan mendapat 47 komentar. Sebagian besar komentar mengurakan harapan agar tidak terjadi bentrok atau tawuran.

Pengguna akun Facebook Agus Bhendol sepakat dengan pesan gambar yang diunggah Yon’s Boglu. Dia mengatakan perguruan pencak silat tidak ada manfaatnya bila bertikai.

“Setuju… Gak enek manfaate oleh tukaran… Semua damai akur sejahtera,” tulis Agus Bhendol.

Advertisement

Tetap Saudara
Pengguna akun Facebook Tribagus Tjah Kaspa menyampaikan tidak menjadi masalah berbeda perguruan pencak silat. Menurut dia, semua warga tetap saudara.

“Biar beda baju, biar beda nama perguruan tetep saudara,” pendapat Tribagus Tjah Kaspa.

Sementara itu, pengguna akun Facebook Johnny Basuseso Dhewo, menyebut Madiun merupakan kota tawuran kalau masih terjadi kerusuhan selama perayaan 1 Sura. “Nek isih tawuran saben 1 Suro, yo pancen Madiun kuwi kota tawuran. Ngisin-ngisini banget. Ora pantes dinulu,” jelas Johnny Basuseso.

Advertisement

Pemilik akun Facebook Arif Santoso Java menyebut tidak pantas apabila masih ada warta perguruan pencak silat yang berpikir untuk tawuran. “Wes tuwek-tuwek kok yo jik mikir tawuran. Mbok yo gawe kegiatan sing positif lan sing onok manfaatnya gae Kota Madiun,” harap Arif Santoso Java.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif