News
Senin, 12 Oktober 2015 - 21:30 WIB

STOK BERAS : Menteri Bungkam, JK Benarkan Impor Beras Vietnam

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penataan stok beras di Gudang Bulog Sub Divisi Regional Malang-Pasuruan, Selasa (19/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Ari Bowo Sucipto)

Stok beras sempat disebut-sebut cukup hingga akhir tahun. Kenyataannya, pemerintah malam mengimpor beras Vietnam.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membenarkan bahwa pemerintah mengimpor beras dari Vietnam sebanyak 1 ton dengan alasan menjaga pasokan pangan pada akhir 2015. Padahal, sebelumnya pemerintah menyatakan stok beras cukup hingga akhir tahun.

Advertisement

Jawaban Jusuf Kalla mengonfirmasi adanya kabar terkait pembelian beras yang dihembuskan media nasional Vietnam. Dalam kesempatan berbeda, sejumlah menteri enggan berkomentar ketika ditanya kebenaran terkait impor beras tersebut. Baca: Menteri Pertanian: Tak Ada Impor Beras Sampai Akhir Tahun!

“Ini kan unsur kehati-hatian kita dalam menghadapi El Nino, mesti ada cadangannya,” kata JK, Senin (12/10/2015).

Menurut dia, pembelian beras impor Vietnam itu sesuai dengan hasil rapat yang dilakukan pemerintah beberapa waktu lalu. Intinya, impor dilakukan sebagai antisipasi dalam mengatasi kesulitan pangan pada November dan Desember 2015.

Advertisement

“Itu sudah sesuai dalam rapat dengan presiden dan menteri, supaya nanti tidak kesulitan pada November [hingga] Desember ini,” tambahnya.

Sebelumnya, The Saigon Times, media Vietnam, menyatakan pemerintah Indonesia menyepakati kontrak untuk memasok beras sebanyak 1 ton.

Hal itu tak sesuai dengan pernyataan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang menyatakan pemerintah belum berencana membuka keran impor beras karena pasokan di pedagang masih mencukupi hingga akhir tahun. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengatakan pemerintah sudah berupaya secara optimal untuk mengantisipasi dampak El Nino terhadap stok pangan di dalam negeri.

Advertisement

“El Nino tahun ini lebih kuat dibandingkan dengan 1998, tetapi kami belum impor beras. Pada 1998 pemerintah mengimpor beras hingga 7,2 juta ton,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/9/2015).

Hal itu ditegaskan kembali saat Amran dan Presiden Jokowi mengunjungi panen raya di Sukoharjo 3 Oktober 2015. Presiden Jokowi sempat menanyakan kepada Amran Sulaiman kapan Indonesia bisa mengekspor beras. Amran bahkan mengaku Indonesia sudah mengekspor beras, namun masih dalam skala kecil.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif