Sport
Senin, 12 Oktober 2015 - 22:00 WIB

PIALA PRESIDEN 2015 : Tiket Palsu Gentayangan di Laga Sriwijaya FC Vs Arema

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemain Sriwijaya FC merayakan kemenangan atas Arema. JIBI/Solopos/Ivanovich Aldino

Piala Presiden 2015 antara Sriwijaya FC Vs Arema di Stadion Manahan Solo diwarnai peredaran tiket palsu.

Solopos.com, SOLO — Panpel Persis Solo kembali kecolongan tiket palsu. Kali ini, kasus pemalsuan tiket itu terjadi saat Panpel Persis diminta menggelar laga leg kedua semifinal Piala Presiden 2015 antara Sriwijaya FC vs Arema Malang di Stadion Manahan, Solo, Minggu (11/10/2015).

Advertisement

Dalam laga itu, antusiasme penonton memang cukup tinggi. Bahkan, kursi-kursi di berbagai tribune di Stadion Manahan terisi penuh oleh para suporter yang ingin menyaksikan duel yang berakhir untuk kemenangan Sriwijaya FC 2-1 itu.

Sayang, antusisme penonton ini justru dimanfaatkan beberapa orang untuk menjual tiket palsu. Praktek pemalsuan tiket ini terbongkar saat laga sudah berjalan dan loket penjualan tiket resmi ditutup, tapi masih terlihat adanya transaksi penjualan tiket di luar stadion.

Ketua Panpel Persis, Heri “Gogor” Isranto, membenarkan jika ada orag yang memanfaatkan antusiasme penonton dengan menjual tiket palsu. Namun, salah satu pelaku saat ini sudah diamankan pihak Polresta Solo untuk dimintai keterangan.

Advertisement

“Tiket palsu yang disita sekitar 30-an lembar. Namun, jumlah itu sepertinya akan bertambah. Kami masih harus melakukan pengecekan ulang,” ujar Gogor saat dihubungi Solopos.com, Senin (12/10/2015).

Gogor menambahkan pelaku yang saat ini telah diamankan pihak kepolisian itu bukan lah warga Soloraya. Pelaku justru berasal dari Surabaya dan bekerja bersama dengan rekannya yang berhasil melarikan diri.

Saat diamankan polisi, pelaku mengaku hanya menjual tiket yang didapatkan dari orang yang tidak dikenalnya di sekitar stadion. Oleh karena itu, pelaku pun saat ini masih ditahan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Advertisement

Praktek penjualan tiket palsu di Stadion Manahan ini bukanlah yang kali pertama terjadi. Sebelumnya, Panpel Persis Solo pernah mengalami kasus serupa saat menggelar laga Divisi Utama antara Persis dengan PSPS Pekanbaru, 9 September 2014.

Sementara itu, dari 22.000 lembar tiket yang disediakan panpel, 900 lembar di antaranya tidak terjual. Gogor mengaku tidak terjualnya tiket itu lebih dikarenakan sempat terjadinya keributan penonton di loket antrean tiket hingga penjualan pun dihentikan.

“Walau ada beberapa yang tidak terjual, hasil penjualan tiket cukup besar. Pemasukan kotor dari penjualan tiket sekitar Rp900 juta lebih. Tapi itu belum termasuk biaya operasional yang dikeluarkan Panpel yang mencapai Rp300 juta,” terang Gogor.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif