Soloraya
Senin, 12 Oktober 2015 - 15:40 WIB

KEBIJAKAN PENDIDIKAN KARANGANYAR : Tawangmangju Jadi Kampung Matematika, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - rumus matematika ilustrasi

Kebijakan pendidikan Karanganyar, Pemkab menyiapkan kawasan Tawangmangu jadi kampung matematika.

Solopos.com, KARANGANYAR–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menyeriusi rencana membuat kampung matematika di Tawangmangu.

Advertisement

Ide awal mengembangkan kampung matematika di Tawangmangu karena rata-rata nilai ujian matematika lulusan sekolah dasar (SD) di sejumlah SD di Tawangmangu di atas 7. Salah satunya, lulusan SDN 03 Bandardawung Tawangmangu.
Nilai rata-rata matematika lulusan SDN 03 Bandardawung mencapai 9,14. Prestasi itu diprediksi menarik perhatian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Hasilnya terbaik kedua atau ketiga se-Indonesia itu. Tidak ada nilai di bawah 7. Hasilnya terpantau pusat. Nilai matematika di atas rata-rata nasional. Itu pertimbangan utama,” kata Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat ditemui wartawan di SMKN 2 Karanganyar, Senin (12/10/2015).

Pemkab mengawali upaya mewujudkan rencana dengan menyiapkan gedung unit pelaksana teknis (UPT) di Tawangmangu. Mereka menggandeng warga sekitar untuk menyediakan lokasi belajar. Sistem yang digunakan adalah kelompok belajar.

Namun, kampung matematika tidak akan mengganggu waktu belajar di sekolah.

Advertisement

“Program dimulai 2016. Kami akan bangun UPT yang bagus untuk melatih guru supaya jadi bagus. Guru akan belajar cara mengajar yang menarik. Nanti akan menjadi laboratorium menciptakan guru mahir matematika,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga (Disdikpora) Karanganyar, Ngadimin, menjelaskan program itu efektif 2016. Ngadimin menceritakan Disdikpora Karanganyar pernah bekerja sama dengan pakar matematika. Si ahli matematika memberikan pelatihan kepada guru matematika di Tawangmangu.

Teknik itu dipraktikkan kepada siswa kelas I-VI SD dan berhasil.
“Ini masih embrio. Guru di sana mengajar matematika menggunakan teknik belajar sembari bermain. Materi dan pembelajaran menyenangkan. Pendidikan dasar di Tawangmangu jadi percontohan,” tutur dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif