Sport
Minggu, 11 Oktober 2015 - 12:30 WIB

PIALA PRESIDEN 2015 : Jokowi Undang Peserta Piala Presiden ke Istana

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan seragam Kostrad (JIBI/Solopos/Antara/Nova Wahyudi)

Piala Presiden 2015 segera mencapai babak final. Presiden Joko Widodo berencana mengundang peserta final di Istana Negara Jakarta.

Solopos.com, JAKARTA — Piala Presiden 2015 sudah mendekati akhir. Satu tim sudah lolos ke partai puncak yakni Persib Bandung. Selanjutnya tinggal menunggu pemenang lainnya Arema atau Sriwijaya yang akan berlaga, Minggu (11/10/2015).

Advertisement

Turnamen sepak bola yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata mendapat apresiasi tinggi. Bahkan rencananya klub-klub peserta Piala Presiden 2015 akan diundang untuk bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia itu.

“Pak Jokowi sudah setuju dengan rencana pertemuan klub-klub Piala Presiden 2015. Mengenai waktu dan tempatnya direncanakan sebelum final digelar. Mudah-mudahan beliau berkenan menerima di Istana Negara, supaya teman-teman klub juga ada rasa kebanggaan tersendiri,” ujar Steering Comittee Piala Presiden, Maruarar Sirait, dilansir Liputan6.com, Minggu.

Advertisement

“Pak Jokowi sudah setuju dengan rencana pertemuan klub-klub Piala Presiden 2015. Mengenai waktu dan tempatnya direncanakan sebelum final digelar. Mudah-mudahan beliau berkenan menerima di Istana Negara, supaya teman-teman klub juga ada rasa kebanggaan tersendiri,” ujar Steering Comittee Piala Presiden, Maruarar Sirait, dilansir Liputan6.com, Minggu.

Maruarar juga menyebut ada kemungkinan Jokowi hadir di partai puncak Piala Presiden 2015.

Namun, hingga saat ini pihak penyelenggara masih menunggu kepastian dari pihak kepolisian soal rekomendasi tempat penyelenggaraan partai final itu. Dua kota yang dipersiapkan, Bali dan Jakarta.

Advertisement

Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu juga menyoroti sistem tata kelola yang baik dari turnamen Piala Presiden 2015. Menurutnya segala biaya penyelenggaraan harus diaudit.

“Evaluasi yang paling penting adalah harus ada audit menyeluruh dari penyelenggaraan ini. Pihak promotor, klub, dan sebagainya. Tadi saya sudah tanya kepada Persib dan Mitra Kukar, apakah sudah menerima haknya hingga semifinal ini, mereka jawab sudah,” jelas Maruarar.

Promotor Mahaka Sports and Entertainment dalam posisi dilema dalam menentukan venue atau tempat digelarnya laga final Piala Presiden 2015. Perlu berbagai pertimbangan untuk menentukan pilihan antara Stadion Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta atau Stadion Kapten Dipta Gianyar di Bali.

Advertisement

CEO Mahaka Sports and Entertainment, Hasani Abdulgani, mengatakan sejak awal pihaknya sudah menentukan GBK untuk laga final. Itu karena pihaknya ingin mengembalikan ruh sepak bola nasional.

“Dari awal, kita sudah memilih Jakarta tanpa tahu siapa yang masuk final. Kenapa Jakarta? Kami ingin mengembalikan roh sepak bola. Saya pikir ini momennya setelah sepak bola kita berhenti dan dihukum oleh FIFA,” kata Hasani, dilansir Okezone, Minggu.

Soal adanya kemungkinan suporter Persib Bandung dan Persija Jakarta bentrok di Jakarta karena adanya tradisi panas antara keduanya, hal itu jangan dijadikan satu kekhawatiran.

Advertisement

“Kita jangan dihantui terus oleh hal-hal yang negatif,” ucapnya.

Ia berkaca pada laga final di GBK antara Persib vs PSMS Medan tahun 1985 silam. Saat itu tidak terjadi kerusuhan, yng menakjubkan, laga itu disaksikan 120.000 orang dan masih jadi rekor penonton terbanyak hingga kini.

Tapi keputusan akhir final Piala Presiden 2015 akan digelar akan ditentukan Senin besok. Mahaka dan kepolisian akan mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan keinginan klub yang tampil di partai final.

Alasannya, setiap klub pasti punya kenginan. Sehingga kebijakan perlu diambil secara tegas agar tidak ada salah satu pihak yang merasa dirugikan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif