Soloraya
Minggu, 11 Oktober 2015 - 09:10 WIB

BERSIH-BERSIH SUNGAI : Hari Ini, 6.000 Sukarelawan Bersihkan DAS Bengawan Solo

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembenahan Jembatan Biru Kampung Mipitan, Solo, Kamis (23/4/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Bersih-bersih sungai di DAS Bengawan Solo akan melibatkan 6.000 sukarelawan.

Solopos.com, SOLO–Sebanyak 6.000 sukarelawan yang peduli pada penanggulangan bencana akan melakukan gerakan bersih-bersih di sepanjang daerah aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo, Minggu (11/10/2015).

Advertisement

Mereka dikerahkan untuk membersihkan enam lokasi sebagai rangkaian kegiatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang digelar pada 11-17 Oktober di Kota Solo. Keenam lokasi ini meliputi, sekitar Pintu Air Demangan, Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), jembatan Pasar Gede, jembatan Arifin, jembatan Kandang Sapi dan Sungai Jenes di Kelurahan Laweyan.

Selain melibatkan semua anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Jawa Tengah dan beberapa daerah lain di luar Jawa Tengah maupun sukarelawan, kegiatan ini juga melibatkan warga sekitar.

Advertisement

Selain melibatkan semua anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Jawa Tengah dan beberapa daerah lain di luar Jawa Tengah maupun sukarelawan, kegiatan ini juga melibatkan warga sekitar.

Sejumlah alat berat juga akan dikerahkan untuk membersihkan DAS Bengawan Solo.

“Sebelum bersih-bersih dimulai seluruh peserta akan diapelkan dulu dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani,” kata Media Officer Bulan PRB BNPB Jawa Tengah, Arif Fuad Hidayah kepada Solopos.com, Sabtu (10/10/2015).

Advertisement

Enam titik anak sungai di tengah kota itu telah mengalami penyempitan dan pendangkalan akibat aktivitas warga yang membuang sampah secara sembarangan.

“Karena itu, dalam kegiatan ini kami melibatkan semua elemen dari masyarakat hingga TNI/Polri. Harapannya masyarakat ikut peduli dengan menjaga kebersihan sungai,” katanya.

Arif mengatakan peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana sudah diawali dengan pelatihan sukarelawan peduli bencana se-Indonesia yang dibuka pada Jumat (9/10/2015) malam. Sementara sebagai puncak peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana sesuai rencana dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi), menteri terkait dan Duta besar ASEAN di Hotel Sunan pada Jumat (16/10/2015) mendatang.

Advertisement

“Presiden akan membuka kegiatan itu yang dihadiri ribuan peserta se-Indonesia,” kata dia.

Deputi I Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BNPB, Wisnu Widjaya menyampaikan perlu adanya pemahaman mengenai pengurangan risiko bencana di Indonesia. Untuk itu pihaknya mensinergikan komitmen nasional dan daerah dalam upaya pengurangan risiko bencana dalam kegiatan yang dipusatkan di Kota Bengawan tersebut.

“Kami targetkan adanya deklarasi bahwa Solo sebagai tonggak pengurangan risiko bencana,” tuturnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif