News
Minggu, 11 Oktober 2015 - 16:30 WIB

ANGKUTAN KERETA API : Sapi Impor dari Cilacap akan Diangkut Kereta Api

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perbaikan rel kereta api. (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Angkutan kereta api perlahan akan dikembalikan menjadi tulang punggung transportasi barang di Jawa.

Solopos.com, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (KAI) siap mengangkut sapi impor dari Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, di mana rencana pemerintah yang akan memindahkan pelabuhan masuk impor sapi dari Tanjung Priok, Jakarta ke Tanjung Intan, Cilacap.

Advertisement

Manager Corporate Communication PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional 5 Surono mengatakan angkutan sapi impor dari pelabuhan Cilacap menggunakan kereta api sangat memungkinkan karena saat ini sudah tersedia jaringan rel KA ke pelabuhan. Lokasi area stasiun Karantina Cilacap hanya berjarak sekitar 100 meter dari jalur rel ke pelabuhan.

“Angkutan eksisting bisa dilaksanakan, tinggal melengkapi infrastruktur loading dan armada gerbongnya,” ujarnya dalam siaran pers, Minggu (11/10/2015).

Advertisement

“Angkutan eksisting bisa dilaksanakan, tinggal melengkapi infrastruktur loading dan armada gerbongnya,” ujarnya dalam siaran pers, Minggu (11/10/2015).

Namun, dia menerangkan untuk menghadapi peralihan sapi impor dari Tanjung Priok ke Tanjung Intan diperlukan pengembangan infrastruktur rel di pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, itu sendiri. Untuk itu, PT KAI Daop 5 melakukaan koordinasi dengan Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Cilacap beberapa waktu lalu. Angkutan sapi dengan KA ini sejalan dengan keinginan Pemkab Cilacap untuk mengurangi kepadatan jalan raya.

Data dari Stasiun Karantina Cilacap menunjukan volume sapi yang masuk dari Australia ke Pelabuhan Tanjung Intan terus meningkat. Pada 2012, tercatat sapi yang masuk baru 18.085 ekor dari 9 kali pengiriman dan 2013 meningkat menjadi 20.720 ekor dari 13 kali pengiriman. Pada 2014 jumlah sapi impor yang masuk mencapai 27.195 ekor dari 14 kali pengiriman. Sedangkan 2015 sampai awal Oktober, tercatat sebanyak 16.112 ekor sapi yang masuk dari 8 kali pengiriman.

Advertisement

“Jika rencana pengalihan pelabuhan masuk sapi dari Tanjung Priok ke Tanjung Intan terealisasi, volume sapi impor yang masuk ke pelabuhan Cilacap bisa meningkat 5 kali lipat dari sekarang. Jumlahnya bisa mencapai 150.000 ekor sapi per tahun”, terangnya.

Menurutnya, untuk menghadapi rencana pengalihan tersebut, pihaknya harus menyiapkan kandang karantina dengan kapasitas 6.000 ekor. Kandang karantina yang ada saat ini hanya berkapasitas 2000 ekor. “Area yang kami siapkan kebetulan ada disekitar jalur rel ke pelabuhan Cilacap,” ujar Dadang.

Hal ini akan sangat memudahkan jika angkutan sapi akan menggunakan KA. Untuk angkutan sapi eksisting dari Cilacap ke Wado, Jawa Barat, stasiun KA terdekat adalah Bumiwaluya. Jarak dari stasiun Bumiwaluya sendiri ke penampungan sapi di Wado hanya sekitar 20 km. Kereta api barang angkutan sapi ke lintas selatan bisa membawa sampai 15 gerbong. Sedang kapasitas per gerbongnya antara 12 – 16 ekor sapi.

Advertisement

“Sekali angkut dengan KA minimal bisa mencapai 180 ekor sapi,” bebernya.

Untuk mengangkut sekitar 10.000 ekor sapi per bulan, lanjutnya, setidaknya harus disediakan dua rangkaian KA angkutan sapi dari Cilacap setiap harinya. Disamping ke Jawa Barat, nantinya angkutan sapi ini juga harus menyuplai kebutuhan DKI Jakarta dan Banten.

“Angkutan sapi dengan kereta api ini akan sangat membantu mengurangi kepadatan lalu lintas jalan raya. Bisa dibayangkan 360 ekor sapi yang diangkut 2 KA per hari akan memerlukan 23 truk tronton berukuran besar,” terangnya.

Advertisement

Sebelumnya, KAI pernah menangani angkutan ternak dari Surabaya (Kandangan) ke Jakarta. Namun angkutan tersebut kebanyakan berupa ternak lokal. Dadang siap mendesain gerbong angkutan sapi yang bisa lebih memenuhi unsur kesejahteraan ternak seperti yang disyaratkan Balai Karantina.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif