News
Sabtu, 10 Oktober 2015 - 13:00 WIB

MUSIBAH KABUT ASAP : Kementerian PP-PA Data Kebutuhan Anak Korban Asap

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi kabut asap Riau (JIBI/Solopos/Dok.)

Musibah kabut asao masih dirasakan warga Sumatra dan Kalimantan.

Solopos.com, JAKARTA-Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) telah menurunkan tim guna mendata permasalahan dan kebutuhan korban asap terutama dari kalangan anak-anak.

Advertisement

“Anak-anak sebagai kelompok yang paling rentan terkena dampak negatif dari kabut asap ini harus dijadikan fokus perhatian kita bersama,” kata Menteri PPPA Yohana Yembise, di Jakarta, Sabtu (10/10/2015).

Dia menjelaskan, sekitar tiga bulan bencana kabut asap dirasakan oleh masyarakat di beberapa daerah di Sumatra dan Kalimantan.

Advertisement

Dia menjelaskan, sekitar tiga bulan bencana kabut asap dirasakan oleh masyarakat di beberapa daerah di Sumatra dan Kalimantan.

Selama tiga bulan itu, kata dia, berbagai upaya sudah dilakukan.

“Karena sekolah diliburkan, maka saya meminta kepada orangtua untuk memastikan anaknya tetap berkegiatan dan mendapatkan hak pendidikan di dalam rumah dan meminimalisasikan keluar rumah agar tidak banyak terpapar asap yang membahayakan kesehatan,” katanya.

Advertisement

“Bagi anak-anak dan balita yang sekiranya membutuhkan perhatian khusus, saya minta kepada pemerintah daerah setempat untuk mengevakuasi mereka ke tempat penampungan anak-anak dan balita yang disiapkan berikut sarana oksigen dan masker dengan tenaga medisnya,” katanya.

Hal itu, kata dia, bersifat sementara, seraya terus berupaya mengatasi asap.

“Seraya pihak terkait tengah berupaya memadamkan kabut asap, kita harus tetap memastikan bahwa anak-anak berada dalam lingkungan yang sehat dan aman,” katanya.

Advertisement

Termasuk juga, kata dia, anak-anak yang masih dalam kandungan.

“Ibu hamil pun harus dipastikan mendapat fasilitas kesehatan yang memadai agar tumbuh kembang janin bisa optimal,”katanya.

Dia menambahkan, pihaknya terus memantau tim di lapangan untuk mengidentifikasi permasalahan juga kebutuhan korban seraya terus berkoordinasi dengan Badan PP dan pemerintah setempat.

Advertisement

“Kami ingin mengupayakan yang terbaik bagi semua korban asap, utamanya bagi perempuan dan anak,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif