News
Sabtu, 10 Oktober 2015 - 12:00 WIB

KINERJA PERBANKAN : Perbaikan Kinerja Diprediksi Berlanjut Hingga Akhir Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan perbankan. (Rachman/JIBI/Bisnis)

Kinerja perbankan terus menunjukkan tren positif pada triwulan III.

Solopos.com, SOLO—Kinerja perbankan terus menunjukkan tren positif pada triwulan III yang ditunjukkan melalui peningkatan aset dan penurunan non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah. Kegiatan usaha juga terus menunjukkan perbaikan melalui penyaluran kredit yang meningkat.

Advertisement

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Hendik Sudaryanto, mengatakan hingga Agustus aset perbankan naik 12,75% jika dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (year on year/yoy) menjadi Rp67,89 triliun. Kinerja tersebut dipengaruhi kenaikan penyaluran kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang masing-masing naik 11,49% dan 18,84%.

BI mencatat kenaikan penyaluran paling tinggi adalah di investasi yang naik 21,31% yoy. Namun secara nominal, penyaluran kredit paling tinggi adalah modal kerja yang mencapai Rp33,2 triliun atau 58,8% dari total kredit yang disalurkan senilai Rp56,43 triliun.

“Capaian itu menunjukkan sektor industri di Soloraya cukup baik dan masih tetap melakukan ekspansi meski kondisi ekonomi sedang lesu. Kegiatan produktif ini pun mendukung pertumbuhan ekonomi,” ungkap Hendik saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (9/10/2015).

Advertisement

Menurut dia, peningkatan kredit investasi yang cukup tinggi tersebut menunjukkan sikap optimisme investor terhadap perekonomian nasional. Selain itu, pengusaha existing atau yang sudah ada juga berupaya memperbaiki kinerja dengan meningkatkan modal kerja.

Dia mengatakan pertumbuhan kredit memang belum setinggi tahun sebelumnya yang mampu mencapai 15%-17%. Meski begitu, penyaluran kredit ini terus menunjukkan tren positif dan diharapkan perekonomian masyarakat bisa bergerak. Penyaluran kredit konsumsi juga meningkat meski belum signifikan, yakni sekitar 6,34%.

Hendik menyampaikan pertumbuhan ini dipicu relaksasi loan to value (LTV) atau uang muka kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) untuk meningkatkan konsumsi masyarakat. Namun diakuinya, respons masyarakat belum terlalu besar terhadap kebijakan tersebut mengingat ekonomi sedang lesu.

Advertisement

“Perbaikan kondisi ini diprediksi akan terus berlanjut hingga triwulan IV,” katanya.

Pihaknya berharap, penyerapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) bisa maksimal sehingga dapat mendorong pergerakan ekonomi lebih cepat. Lebih lanjut, dia mengungkapkan NPL di Soloraya cukup terjaga yakni, 2,05% pada Agustus. Hal ini lebih baik jika dibandingkan NPL bulan sebelumnya yang mencapai 2,23%.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif