Teknologi
Sabtu, 10 Oktober 2015 - 22:10 WIB

KABUT ASAP SUMATRA : Begini Penampakan Pekatnya Kabut Asap dari Luar Angkasa

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gambar Kabut Asap Nasa (Liputan6.com)

Kabut asap Sumatra yang semakin pekat bisa diabadikan dari satelit luar angkasa NASA.

Solopos.com, CALIFORNIA — Peristiwa kabut asap Sumatra dan Kalimantan dalam beberapa bulan terakhir telah mencuat ke luar negeri. Bahkan, The National Aeronautics and Space Administration (NASA) memperlihatkan foto permukaan pulau Sumatra yang dipantau dari satelit luar angkasanya.

Advertisement

Sebagaimana diberitakan Liputan6.com, Sabtu (10/10/2015), lewat bidikan kamera Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) yang disematkan di satelit Terra, NASA memperlihatkan tebalnya kabut asap Sumatra menyelimuti wilayah Riau dan sekitarnya di website Visibleearth.nasa.gov.

Dilaporkan, satelit Terra menangkap beberapa aliran asap yang berada di wilayah Sumatra Selatan. Selain itu, terdapat pula beberapa titik merah yang menunjukkan suhu yang tinggi. Titik tersebut diyakini sebagai titik api, yang menyebabkan kebakaran hutan.

Terdapat asap dengan warna abu-abu yang mengindikasikan polusi udara serta peringatan kesehatan untuk warga yang berada di wilayah tersebut. Apabila dilihat, asap tersebut bahkan menyebar ke beberapa lokasi di atas Pulau Sumatra dan mencemari udara di negara tetangga.

Advertisement

Sensor kamera MODIS ini telah memantau penampakan asap ini sejak September 2015 lalu. Sampai saat ini, para ilmuwan terus memonitor kebakaran hutan yang terjadi di wilayah tersebut hingga nantinya musim hujan tiba, yang diprediksi akan terjadi pertengahan hingga akhir Oktober 2015.

Diungkap, parahnya kabut asap Sumatra juga disebabkan oleh suhu musim kemarau yang kali ini dinilai menjadi yang terpanjang di Indonesia. Selain itu, kuatnya badai El Nino yang mengguncang Samudera Pasifik juga berimbas pada peningkatan suhu permukaan laut.

Menurut informasi yang dilansir laman resmi BMKG, ketika dalam kondisi iklim normal, suhu permukaan laut di Indonesia di pasifik ekuator bagian barat biasanya sangat hangat dan proses penguapan terjadi begitu mudah, awan-awan hujan pun sangat mudah untuk terbentuk.

Advertisement

Namun, ketika El Nino melanda, suhu permukaan laut di pasifik ekuator bagian tengah dan timur menjadi semakin hangat, sehingga membuat suhu perairan sekitar Indonesia menjadi turun. Hal itu secara langsung menyebabkan terjadinya perubahan peredaran masa udara yang berdampak pada berkurangnya pembentukan awan-awan hujan di Indonesia.

Advertisement
Kata Kunci : Kabut Asap Sumatra NASA
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif