Soloraya
Jumat, 9 Oktober 2015 - 03:40 WIB

TUNJANGAN PERANGKAT DESA : Kenaikan Tamsil Perdes Sarat Muatan Politis

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis/Dok)

Tunjangan perangkat desa, penaikan tamsil dinilai sarat muatan politis.

Solopos.com, KLATEN–Langkah pimpinan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menaikkan tambahan penghasilan (tamsil) bagi perangkat desa (perdes) senilai Rp150.000 per bulan dinilai sarat muatan politis. Penyebabnya, kenaikan tamsil dari Rp500.000 menjad Rp650.000 per bulan sejak September itu dilakukan saat berlangsung masa kampanye.

Advertisement

Calon bupati (cabup) nomor 1 dari unsur perseorangan di Klaten, Mustafid Fauzan, mempertanyakan kenakan tamsil tersebut yang baru dilakukan dalam satu bulan terakhir. Kenaikan tamsil dilakukan tanpa pertimbangan yang jelas.

“Indikasi politis dengan menaikkan tamsil perdes itu sangat kental. Ini cukup mudah dibaca masyarakat. Kenapa kok kenaikan itu tidak dilakukan dari kemarin-kemarin. Kesannya, terlihat dadakan seperti ini [menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2015],” katanya kepada Solopos.com, Kamis (8/10/2015).

Mustafid Fauzan mengharapkan para perdes yang tersebar di ratusan desa di Klaten dapat bersikap bijaksana selama masa kampanye.
Kenaikan tamsil perdes yang dilakukan Pemkab diharapkan tidak dapat mempengaruhi pilihan masing-masing perdes.

Advertisement

“Saya minta tolong ke perdes di Klaten agar lebih cermat dan lebih berani untuk lepas dari tekanan penguasa. Jangan takut dibodohi oleh sebuah janji,” katanya.

Hal senada dijelaskan Sekretaris Tim Pemenangan  Paslon Nomor Urut 2, One Krisnata-Sunarto, yakni Nurcholis Majid, yang mengaku sulit untuk tidak mengatakan upaya Pemkab Klaten menaikkan tamsil perdes tidak bermuatan politis. Penyebabnya, langkah menaikkan  tamsil itu dilakukan menjelang pilkada.

“Menyikapi kenaikan tamsil itu, pertanyaan yang utama terlontar adalah kenapa tidak dinaikkan dari dulu. Muatan politis ini sangat besar. Kami hanya berharap, semoga kenaikan tamsil ini murni menjadi niat tulus seorang pemangku kebijakan [bupati]. Jangan sampai hal ini dijadikan alat komoditas politik,” katanya.

Advertisement

Terpisah, Bupati Klaten, Sunarna, membantah kenaikan tamsil perdes sarat muatan politis. Kenaikan tamsil semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan perdes di Klaten.

“Memang, saat ini baru bisa menaikkan tamsil perdes. Yang perlu diketahui, kekuatan masing-masing paslon di Pilkada ini sama. Masing-masing sudah memiliki strategi untuk meraih kemenangan. Langkah menaikkan perdes itu tak perlu ditakuti [paslon lain],” kata Sunarna yang juga sebagai ketua tim pemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Sri Hartini-Sri Mulyani (Hati Mulya).

Sebelumnya, Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah (Setda) Klaten, Bambang Sigit Sinugroho, mengatakan kenaikan tamsil ini murni untuk menunjang kesejahteraan perdes di Kota Bersinar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif