News
Jumat, 9 Oktober 2015 - 12:10 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Kebakaran Merbabu hingga 25 Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Jumat, 9 Oktober 2015

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Delapan ruas jalan di Kota Solo mulai diwaspadai sebagai tempat pindah baru pedagang kali lima (PKL) dari tiga ruas jalan utama yang sebelumnya ditertibkan Pemkot.

Advertisement

Kabar ini menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (9/10/2015). Kabar lain, Badan Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Perempuan (BKBKSPP) Wonogiri, Kamis (8/10/2015) mulai melakukan pendampingan terhadap keluarga korban dugaan pembunuhan dan kekerasan seksual, Arif Murdika, 9.

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Jumat, 9 Oktober 2015;

KEBAKARAN MERBABU: Api pun Diguyur Air dari Udara

Advertisement

Suara deru mesin pesawat Air Tractor AT-802F milik PT ASI Pudjiastuti Aviation terdengar jelas dari Posko Bersama Pemadaman Gunung Merbabu di Desa Ngagrong, Kecamatan Ampel, Boyolali, Kamis (8/10) sekitar pukul 13.45 WIB. Dari posko itu pula sejumlah relawan dan petugas memantau pergerakan pesawat yang terbang dari Bandara Adi Soemarmo Solo.

Pesawat berwarna kuning saat itu menjadi perhatian masyarakat terutama anak-anak di Desa Ngagrong. Mereka menunggu jatuhnya air dari pesawat tersebut. “Oke. Pengeboman air tepat sasaran.”

Kalimat itu terdengar dari handy talkie seorang sukarelawan yang ada di Posko Ngagrong. Sukarelawan tersebut masih memantau dari jauh hasil dari pengeboman. Begitu dibom air, asap putih mengepul dari titik tersebut.

Advertisement

“Pantauan kami, api langsung mengecil,” kata Kepala Posko Pemadaman Gunung Merbabu, Kapten (Arm) Joko Priyanto, di sela-sela proses pengeboman air atau water bombing, kemarin.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

PENATAAN KOTA: PKL Diwaspadai Pindah ke Jalan Lain

Delapan ruas jalan di Kota Solo mulai diwaspadai sebagai tempat pindah baru pedagang kali lima (PKL) dari tiga ruas jalan utama yang sebelumnya ditertibkan Pemkot.

Delapan ruas jalan itu meliputi Jl. Kapten Mulyadi, Jl. Adisucipto, Jl. Gatot Subroto, Jl. Prof Dr. Supomo, Jl. Ir. Sutami, Jl. Ir. Juanda, Jl. A. Yani, dan Jl. dr. Radjiman. Kepala Dinas Pengelola Pasar (DPP) Subagiyo mengatakan tim gabung an yang terdiri atas Satpol PP, Linmas, Di nas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) dengan melibatkan aparat kepolisian terus melakukan pengawasan di tiga ruas jalan utama, yakni Jl. Slamet Riyadi, Jl. Jenderal Sudirman dan Jl. Urip Sumoharjo. Ketiga ruas jalan itu sebelumnya disterilkan dari PKL.

PKL hanya diperbolehkan meng gelar dagangan di ketiga ruas jalan itu pada sore hingga malam hari. Solusi lainnya yang ditawarkan Pemkot yakni menempati sejumlah selter dan pasar tradisional.

“Yang mau tetap jualan pada pagi hari bisa ke Galabo atau Benteng Vastenburg. Lainnya bisa memilih beberapa pasar antara lain Pasar Kliwon, Pasar Penumping, Pasar Panggung Rejo, atau Pasar Pucangsawit,” tuturnya.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

WISATA KESENIAN: Paski Incar 3 Lokasi untuk Museum Dagelan

Persatuan Seniman Komedi Indonesia (Paski) Jawa Tengah (Jateng) tidak main-main dengan rencana membangun museum komedi di Solo. Paski telah memiliki tiga alternatif lokasi untuk pembangunan museum yang akan diberi nama Museum Dagelan Indonesia.

Ketua Paski Jateng, Tri Harjono, mengatakan tiga lokasi itu berdasarkan hasil survei beberapa waktu lalu bersama Didin Bagito. Tiga lokasi itu adalah Taman Gesang di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), kawasan Benteng Vastenburg, dan di lahan kosong di dekat Museum Keris Sriwedari yang saat ini masih tahap pembangunan. “Dari tiga tempat itu, kami masih mempertimbangkan berbagai hal. Apakah lokasinya strategis untuk dikunjungi, keamanannya, dan status lahannya. Kami tidak ingin nantinya muncul permasalahan sehingga museum itu tergusur,” katanya saat ditemui Espos di kediamannya di Perumahan Fajar Indah Solo, Kamis (8/10).

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

KEKERASAN SEKSUAL: Hingga September, 25 Anak Jadi Korban

Badan Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Perempuan (BKBKSPP) Wonogiri, Kamis (8/10) mulai melakukan pendampingan terhadap keluarga korban dugaan pembunuhan dan kekerasan seksual, Arif Murdika, 9.

Data di BKBKSPP Wonogiri, hingga September akhir jumlah anak korban kekerasan seksual sebanyak 25 anak. Jumlah itu menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya namun tetap menjadi masalah serius. Angka itu dikhawatirkan merupakan gunung es karena belum semua orang tua dan korban berani melapor. Korban kekerasan seksual cenderung menutup diri. Penegasan itu disampaikan Kepala BKBKSPP Wonogiri, Reni Ratnasari, saat ditemui Espos, Kamis (8/10).

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif