News
Jumat, 9 Oktober 2015 - 14:35 WIB

PENDIDIKAN TINGGI : Rektor UNS Minta APPTI Optimalkan Fungsi Percetakan Kampus

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ravik Karsidi (JIBI/Solopos/Dok.)

Pendidikan tinggi yakni terkait percetakan kampus diharapkan bisa lebih optimal.

Solopos.com, SOLO – Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia (APPTI) dinilai memiliki peran untuk lebih mengintenskan fungsi percetakan universitas.

Advertisement

Hal itu disampaikan Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Ravik Karsidi, saat ditemui wartawan seusai membuka Bedah Buku, yang diselenggarakan UNS Press di Ruang Sidang Gedung Rektorat Kampus UNS, Kamis (8/10/2015).

Menurut Ravik, APPTI perlu mengambil langkah agar percetakan buku perguruan tinggi tidak mencetak dan menerbitkan buku sekadar untuk mahasiswanya, melainkan diharapkan bisa digunakan secara lebih luas, bahkan untuk mahasiswa luar negeri.

Dia mengakui selama ini buku yang diterbitkan oleh percetakan universitas cenderung hanya memenuhi kebutuhan kuliah bagi mahasiswa. Sedangkan untuk pembaca di luar universitas hanya mendapat sedikit bagian.

Advertisement

“Seharusnya ada juga ekstensif untuk lebih luas dan tidak hanya di antara mahasiswa pengguna saja. Dalam hal ini, APPTI memiliki peran untuk mendorong itu. Sedangkan dari Dikti harusnya memfasilitasi agar sesama universitas memiliki referensi buku yang dapat digunakan bersama,” urai dia.

Sementara dari sisi produktivitas dosen dalam menulis buku, Ravik mengakui baru sedikit dosen yang menulis buku. Dari sekitar 1.800 dosen, baru 361 yang menulis buku.

“Untuk itu kami terus mendorong para dosen untuk menulis buku. Jika memiliki bahan ajar atau penelitian yang perlu diekspos bisa dikonsulkan ke UNS Press. Misinya mejadikan UNS Press tidak hanya sebagai percetakan namun juga penerbitan,” beber dia.

Advertisement

Sampai saat ini, UNS Press telah menerbitkan 361 buku dengan penyebaran yang juga dilakukan secara online.
Kepala UNS Press, Bambang Prawiro, menuturkan, UNS Press tahun ini UNS Press memperoleh dana Rp6,5 miliar untuk biaya produksi.

Percetakan tersebut memiliki mesin percetakan canggih seharga Rp3,5 miliar untuk produksi. Hasil percetakan dengan mesin tersebut, lanjutnya, menunjukkan hasil produksi tidak kalah dengan percetakan luar negeri.

“Ke depan akan terus ditingkatkan lagi, termasuk penyebaran buku dimana sudah banyak juga tersebar di luar pulau Jawa,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif