News
Jumat, 9 Oktober 2015 - 13:10 WIB

KURS RUPIAH : Rupiah Menguat ke Rp13.200/US$, Inikah Penyebabnya?

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (JIBI/Solopos/Dok.)

Kurs rupiah kembali menguat 598 poin atau 4,31% ke Rp13.289 per dolar AS.

Solopos.com, JAKARTA – Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Jumat (9/10/2015) rupiah menguat 292 poin atau 2,1% ke Rp13.595/US$.

Advertisement

Siang ini, rupiah telah menembus level Rp13.200 pada saat perdagangan bursa saham sesi I berakhir, menguat 598 poin atau 4,31% ke Rp13.289 per dolar AS

Mengutip data peragangan Reuters, Jumat (9/10/2015), Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), David Sumual menilai, penguatan rupiah yang cukup signifikan ini merespons hasil meeting The Federal Open Market Committee (FOMC) semalam, yang memberikan sinyal jika bank sentral AS, yaitu Federal Reserve (The Fed), tidak akan menaikkan tingkat suku bunganya setidaknya hingga akhir tahun ini.

“Hasil FOMC semalam, pasar membacanya bahwa kenaikan suku bunga bakal ditunda. Spekulasinya bahkan Maret tahun depan baru akan dinaikkan. Karena kalau suku bunga dinaikkan, dolar AS tambah kuat dan inflasi tinggi. Sementara target mereka inflasi hanya 2%,” jelas seperti dikutip dari Detik, Jumat (9/10/2015).

Advertisement

David menjelaskan, penguatan rupiah saat ini sudah cukup tinggi bahkan lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain di Asia. Sinyal The Fed yang diyakini pelaku pasar tidak akan menaikkan suku bunga acuannya di tahun ini, dibarengi dengan peluncuran paket kebijakan ekonomi pemerintah jilid III memberikan sentimen positif di pasar keuangan.

“Rupiah sama ringgit penguatannya paling tinggi dibanding emerging market lainnya. Mungkin kemarin investor melihat kalau rupiah dan ringgit terlalu melemah sehingga murah, jadi saat ada sinyal The Fed tidak jadi naikkan suku bunga, mereka beli,” jelas dia.

Terkait itu, David mengatakan, para Fund Manager atau Manajer Investasi banyak membeli aset dalam bentuk rupiah dan ringgit. Ini membuat rupiah terus menguat.

Advertisement

“Jadi Fund Manager banyak beli aset dari emerging market, khususnya rupiah,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif