News
Jumat, 9 Oktober 2015 - 04:10 WIB

KONFLIK AFGHANISTAN : Terima Maaf Obama, MSF Tetap Desak Penyelidikan Independen

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - SIAP BERTUGAS -- Personel militer AS beriringan menaiki pesawat angkut di Pangkalan Udara Manas, Kyrgyzstan, yang akan membawa mereka ke medan tugas di Afghanistan. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Konflik Afghanistan menyebabkan banyak nyawa melayang. Mengebom rumah sakit, Obama pun meminta maaf.

Solopos.com, WASHINGTON – Presiden Medecins Sans Frontieres (MSF), Dr. Joanne Liu, menerima permintaan maaf Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, atas serangan militernya di rumah sakit Kunduz, Afhganistan, Rabu (8/10/2015).

Advertisement

Meski demikian, ia tetap menuntut sebuah penyelidikan independen atas pemboman yang merenggut 22 nyawa di rumah sakit milik lembaga amal yang juga dikenal dengan Dokter Lintas Batas tersebut.

“Kami ulangi permintaan kami, [agar] pemerintah AS menyetujui dilakukannya sebuah penyelidikan independen yang dipimpin Komisi Kemanusiaan dan Tim Pencari Fakta Internasional untuk mengetahui apa yang terjadi di Kunduz, bagaimana hal itu terjadi, dan mengapa hal itu terjadi,” ujar Liau seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/10/2015).

Advertisement

“Kami ulangi permintaan kami, [agar] pemerintah AS menyetujui dilakukannya sebuah penyelidikan independen yang dipimpin Komisi Kemanusiaan dan Tim Pencari Fakta Internasional untuk mengetahui apa yang terjadi di Kunduz, bagaimana hal itu terjadi, dan mengapa hal itu terjadi,” ujar Liau seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/10/2015).

Obama menelpon Liu untuk meminta maaf dan mengungkapkan bela sungkawa. atas serangan udara mematikan pada Sabtu (3/10/2015) tersebut.  Juru Bicara Gedung Putih, Josh Earnest, mengutarakan Obama mengatakan kepada Liu penyelidikan yang dilakukan AS akan memberikan sebuah transparansi, menyeluruh, dan objektif akan faktas atas insiden itu.

MSF sebelumnya telah menyerukan dibentuknya Komisi Pencari Fakta Independen Internasional untuk penyelidikan atas aksi yang dinilai sebagai kejahatan perang tersebut. Lembaga kemanusiaan medis internasional itu menyatakan komisi independen akan mengumpulkan fakta dan bukti dari AS, NATO dan Afganistan terkait pengeboman.

Advertisement

“Jika kita membiarkan ini berlalu dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa, kami sama saja memberikan sebuah jalan untuk kekerasan pada setiap negara yang berperang,” ujar Liu.

MSF mengatakan mengirimkan surat ke 76 negara yang meratifikasi protokol tambahan dalam Konvensi Jenewa  yang mengatur komisi itu, Selasa (6/10/2015).  MSF tengah mengadakan pembicaraan dengan Swiss tentang pertemuan para pakar dalam komisi independen internasional.

“Kami tidak dapat mengandalkan penyelidikan internal oleh AS, NATO dan pasukan Afghanistan,”  ucap Liau

Advertisement

Militer AS,  mengakui serangan udara mematikan akhir pekan kemarin dan menyebutnya sebagai suatu kesalahan. Komandan pasukan AS di Afghanistan, Jenderal John Campbell, menjelaskan pihaknya meluncurkan serangan di Kunduz atas permintaan bantuan dari pasukan Afganistan yang tengah terlibat pertempuran dengan Taliban. Serangan tak sengaja mengenai  rumah sakit.

“Serangan di sebuah rumah sakit itu suatu kekeliruan. Kami tidak pernah dengan sengaja menagetkan sebuah fasilitas medis,” tutur Campbell.

 

Advertisement

 

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif