SOLOPOS.COM - Jembatan yang nantinya akan menghubungkan Dusun Semanu Selatan dan Dusun Ngringin, yang ditargetkan selesai pada akhir 2015. (JIBI/Harian Jogja/Uli Febriarni)
Infrastruktur Gunungkidul dibenahi dengan pembangunan jembatan.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Mengantisipasi kemacetan yang sering timbul ketika terjadi kepadatan lalu lintas di kawasan Jirak, Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Semanu memprioritaskan pembangunan sejumlah jembatan sebagai jalur alternatif.
Kepala Dusun Semanu Selatan, Mujiyana mengatakan bahwa salah satu jembatan yang saat ini sedang dibangun, yakni jembatan yang menghubungkan Dusun Semanu Selatan dan Dusun Ngringin.
“Belum adanya akses yang menghubungkan dua padukuhan padahal jarak sekitar 200-300 meter sampai jalan. Tapi karena adanya sungai, kalau musim penghujan kan banjir jadi harus memutar dan jarak yang ditempuh mencapai lima kilometer,” ungkapnya, Kamis (8/10/2015).
Sesungguhnya, keberadaan jembatan ini sudah diharapkan sejak lama, imbuhnya. Warga setempat bahkan sampai pernah berpikir tidak mungkin dibangun jembatan di kawasan tersebut. Dengan beberapa kali tahapan komunikasi, akhirnya pihak kecamatan, desa, dusun menyepakati dibangunnya jembatan ini dengan menggunakan anggaran buat pagu indikasi wilayah kecamatan (PIWK) 2015 sebesar Rp800 juta, diselesaikan secara bertahap.
“Itupun baru cukup untuk pembiayaan jembatannya saja, tapi belum sempurna. Rencana nantinya dikeruk tebing yang sebelah timur, akses material juga sudah dikerjakan termasuk juga lobang untuk pondasinya,” jelasnya.
Pembangunan jembatan telah dimulai pada awal September 2015 dan ditargetkan selesai pada akhir 2015. Jembatan itu akan berbentuk huruf M karena memiliki tiga pondasi. Kini proses pembangunan mencapai 45 persen. Setelah jembatan selesai dibangun, rute baru yang bisa dilewati warga adalah Semanu-Ngringin-Sambirejo-Simpang tiga Ngasem-Mijahan.
Sementara itu Camat Semanu, Wastono menerangkan, untuk mengantisipasi adanya kemacetan di jalur Jirak, pihaknya melalui Musrenbangcam 2015 memprioritaskan pembangunan jembatan di sejumlah titik.
Warga Semanu dinilai membutuhkan jembatan sebagai alternatif, ketika titik jalan utama Jirak mengalami kemacetan karena menjadi rute karnaval atau event tertentu.
“Jembatan sudah ada di beberapa titik yang dilalui sungai, hanya memang kurang lebar seperti contohnya cross dam Munggi dan Sokokerep,” ujarnya.