Teknologi
Kamis, 8 Oktober 2015 - 17:45 WIB

TIPS FOTOGRAFI : Yuk, Melukis Keindahan Cahaya

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi light trails (eternallycreative.com)

Tips fotografi memberikan trik memotret keindahan cahaya.

Solopos.com, SOLO – Cahaya bergerak maupun cahaya diam dapat menjadi objek yang menyenangkan untuk diabadikan. Dari sederet teknik memotret cahaya, Anda bakal membahas tiga kreasi yang mudah dipraktikkan. Tiga kreasi tersebut yakni light trail, light painting, dan starburst. Ketiga kreasi tersebut sama-sama menggunakan teknik long exposure, atau membuka shutter dalam waktu yang cukup lama.

Advertisement

Light trail adalah memotret jejak lampu. Objek utama kreasi ini adalah lampu kendaraan yang terlihat mengekor panjang mengikuti bentuk jalan. Sedangkan light painting dilakukan di dalam kegelapan dan mengarahkan sumber cahaya ke beberapa titik objek foto dalam rentang sepanjang shutter terbuka. Sementara starburst adalah membuat efek berpendar seperti bintang pada sumber cahaya malam hari.

Fotografer asal Kota Bengawan, Wibowo Rahardjo, mengatakan ketiga kreasi memotret cahaya tersebut membutuhkan sejumlah persiapan, di antranya konsep dan peralatan. Konsep, kata dia, berpengaruh terhadap hasil kreasi foto yang diinginkan. Misalnya, berencana menciptakan foto kemegahan bangunan berikut light trail kendaraan di depan bangunan tersebut.

“Lokasi pemotretan untuk memasukkan keseluruhan objek ke dalam frame adalah konsep awal yang harus dipikirkan. Setelah itu baru menyiapkan peralatan pendukung seperti tripod karena kita bakal memakai teknik long exposure. Kemudian filter untuk efek cahaya warna-warni, selain itu shutter release untuk mencegah shake,” jelas dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (7/10/2015).

Advertisement

Wibowo mengatakan makin lama exposure, makin memperindah hasil foto. “Normalnya shutter speed pada kamera DSLR sampai 30 detik. Di atas itu harus menggunakan mode bulb. Untuk light painting, berimajinasilah seindah mungkin kemudian praktikkan dengan rekan atau model sebagai pemegang cahaya yang akan dilukis. Sumber cahaya bisa senter atau lilin. Tambahkan filter jika pengin cahayanya warna-warni,” papar Wibowo.

Waktu pemotretan, lokasi, dan objek pemotretan dapat berpengaruh terhadap hasil gambar. Pemotretan yang dilakukan saat sore dan malam hari menghasilkan sensasi atau efek yang berbeda pula.

“Karena itulah kita harus menguasai ketiga elemen yang menyusun segitiga exposure yakni shutter speed, aperture, dan ISO. Salah satu atau gabungan ketiganya tak bisa pakem atau harus diubah menyesuaikan kondisi di lapangan,” ungkapnya.

Advertisement

Wibowo juga menyarankan untuk memperhatikan elemen lain misalnya kondisi langit dan ramainya lingkungan sekitar. Shutter speed lambat menimbulkan jejak awan yang tampak bergerak, begitu pula dengan manusia di sekitarnya. Bisa jadi, elemen tersebut memperindah hasil foto, pun sebaliknya.

“Dengan memperhatikan elemen lain terssebu, maka konsep awal mutlak diperlukan. Tanpa konsep, hasilnya tidak akan maksimal. Apalagi jika saat pemotretan berlangsung, ada beberapa hal di luar konsep yang bisa saja terjadi,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif