Soloraya
Kamis, 8 Oktober 2015 - 22:40 WIB

CITY WALK SUKOHARJO : Bahu Jalan Jl. Jenderal Sudirman Jadi Lahan Parkir

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - sejumlah kendaraan memarkir di bahu jalan Jl. Jenderal Sudirman, Sukoharjo, Kamis (8/10/2015). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

City walk Sukoharjo, membuat sejumlah usaha di timur Jl. Jenderal Sudirman tak miliki lahan parkir.

Solopos.com, SUKOHARJO--Beberapa tempat usaha di timur Jl. Jenderal Sudirman di kawasan kota Sukoharjo kini tak memiliki lahan parkir. Jembatan-jembatan yang sebelumnya dibuat pemilik tempat usaha sebagai tempat parkir kini berubah menjadi jalan kota, taman, dan trotoar. Alhasil, bahu jalan utama Solo-Sukoharjo-Wonogiri itu dijadikan tempat parkir kendaraan operasional usaha dan konsumen.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Kamis (8/10/2015), bahu Jl. Jenderal Sudirman yang dijadikan tempat parkir terletak di depan deretan tempat usaha seperti diler sepeda motor, perbankan, toko onderdil sepeda motor, dan toko busa.
City walk yang sudah dibuat para pekerja di depan deretan tempat usaha itu juga dijadikan tempat parkir tiga unit mobil dan belasan sepeda motor.

Proyek city walk di depan tempat usaha tersebut merupakan pekerjaan yang didanai dari APBN 2015 senilai Rp1,8 miliar. Pekerjaan dilaksanakan dengan penutupan saluran irigasi sekunder Dam Colo timur dari utara kantor Bank Jateng Sukoharjo ke utara sepanjang 250 meter.

Pekerjaan itu akan dilanjutkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo menggunakan APBD 2015 senilai Rp29 miliar. Realisasinya dari titik akhir pekerjaan APBN ke utara sepanjang 2,25 kilometer (km) atau hingga dekat kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sukoharjo.

Advertisement

Kepala Cabang Diler Sepeda Motor Nagamas Motor, Budi Utomo, saat ditemui Solopos.com di tempat kerjanya, mengatakan dia terpaksa memakirkan mobil operasional di bahu jalan karena tak lagi memiliki lahan parkir.

Sebelumnya dilernya mempunyai lahan parkir seluas 9 meter X 16 meter, kini tinggal 3 meter X 16 meter. Tempat parkir yang hanya seluas itu tak lagi bisa dimanfaatkan untuk parkir mobil, terlebih truk angkut yang memasok sepeda motor ke diler.

“Buat parkir motor para karyawan saja sudah penuh. Jadi, kalau ada konsumen datang mau enggak mau parkirnya di jalan kota yang baru jadi itu. Kalau barang [sepeda motor] datang biasanya hanya bisa masuk sampai di jalan kota. Tentu penurunan barang menjadi tambah repot,” kata Budi.

Advertisement

Menurut dia, pemerintah seharusnya membuat kantong parkir tersendiri jika Jl. Jenderal Sudirman dilarang digunakan sebagai tempat parkir. Apabila tidak, tidak menutup kemungkinan proyek city walk bisa mendatangkan masalah lain.
Terlebih, proyek yang sama akan dilanjutkan. Artinya, akan lebih banyak tempat usaha dan rumah warga yang terdampak.

“Kalau aset ini sudah diserahkan ke Pemkab Sukoharjo, kami akan mencoba mengajukan permohonan, agar tempat usaha diberi keleluasaan lahan parkir,” imbuh Budi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif