Soloraya
Rabu, 7 Oktober 2015 - 18:40 WIB

PILKADA SOLO : KSB Gandeng Akademisi, PDIP Gelar Simulasi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota dari Koalisi Solo Bersama (KSB), Anung Indro Susanto (tiga dari kanan)-Muhammad Fajri (dua dari kanan), dan PDI Perjuangan, F.X. Hadi Rudyatmo (tiga dari kiri)-Achmad Purnomo (dua dari kiri), membawa poster sesuai no. urut hasil undian untuk maju pada Pilkada 2015 di Kantor KPU Kota Solo, Selasa (25/8/2015). Berdasarkan undian tersebut menetapkan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang diusung KSB dengan no urut 1 serta dari PDI Perjuangan pada no urut 2. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Pilkada Solo, tim sukses kedua calon mulai mempersiapkan diri menghadapi debat calon wali kota dan wakil wali kota.

Solopos.com, SOLO–Tim pemenangan pasangan calon yang bertarung di Pilkada Solo mulai menyiapkan strategi untuk menghadapi agenda debat yang berlangsung Jumat (9/10/2015). Pasangan Anung Indro Susanto-M. Fajri (Afi) yang diusung Koalisi Solo Bersama (KSB) memilih menggandeng akademisi, sedangkan pasangan F.X. Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo yang disokong PDI Perjuangan (PDIP) intens melakukan simulasi debat.

Advertisement

Ketua tim pemenangan Afi, Sugeng Riyanto, mengatakan acara debat merupakan agenda strategis untuk meningkatkan elektabilitas pasangan. KSB tak akan main-main dalam melakukan pendalaman materi.

“Kami menggandeng akademisi yang berkapasitas di sejumlah bidang untuk membantu penajaman materi,” ujar dia saat ditemui wartawan di Gedung DPRD, Rabu (7/10/2015).

Sugeng mengatakan akademisi yang ditunjuk berperan memberi masukan secara teori dan praktik untuk menghadapi pertanyaan moderator.

Advertisement

Sementara itu, F.X. Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo telah menggelar simulasi debat untuk pematangan konsep pekan lalu. Menurut Ketua tim pemenangan Rudy-Purnomo, Putut Gunawan, kegiatan simulasi penting agar pasangan dapat menguasai materi dan atmosfer debat.

“Simulasi juga menyiasati bagaimana menyampaikan ide secara ringkas dalam waktu terbatas,” ujarnya.

Di sisi lain, Putut mengkritik tema yang diusung Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam debat karena terlalu umum sehingga kurang menggali pemikiran pasangan calon.

Advertisement

Ada enam figur yang ditunjuk sebagai tim pakar yakni akademisi UMS (bukan UNS seperti berita sebelumnya), Aidul Fitriciada Azhari, akademisi UNS yakni Ismi Dwi Astuti dan Agus Riewanto, budayawan Bambang Irawan, tokoh masyarakat Hari Mulyadi dan mantan Ketua KPU Solo Didik Wahyudiono.

“Tim pakar dan moderator mestinya juga berimprovisasi. Kalau cuma text book kami khawatir debat menjadi tidak nyambung,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif