Soloraya
Rabu, 7 Oktober 2015 - 09:40 WIB

PENGANIAYAAN BOYOLALI : AIPKI: Keselamatan Pasien Harus Diutamakan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Deklarasi AMSA (SOLOPOS/Eni Widiastuti)

Penganiayaan Boyolali, AIPKI menilai keselamatan pasien menjadi hal paling utama.

Solopos.com, SOLO–Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (Aipki) Hartono mengungkapkan sesuai sumpah dokter, seharusnya keselamatan pasien menjadi hal utama. Bagaimana pun kondisi pasien, sesuai aturan seharusnya pasien itu dilayani terlebih dahulu. Jika ternyata ada masalah administrasi misalnya tunggakan biaya obat atau biaya rumah sakit, hal itu semestinya tidak memengaruhi pelayanan kepada pasien.

Advertisement

“Masalah administrasi bisa diselesaikan di kemudian hari. Pelayanan medis seharusnya tidak memikirkan masalah administrasi,” ujar Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dihubungi Solopos.com, Selasa (6/10/2015).

Namun, Hartono mengakui realitas di lapangan terkadang ada rumah sakit yang mengaitkan antara pelayanan medis dengan masalah administrasi.

Menurut dia, masyarakat bisa menilai sendiri rumah sakit tersebut. Hartono enggan berkomentar soal kasus pasien RSIS yang meninggal dunia setelah sebelumnya tidak diobati selama tiga hari. Pihak RSIS beralasan, pasien tersebut memiliki tunggakan biaya administrasi sebesar Rp36 juta.

Advertisement

“Kalau masalah ini perlu diklarifikasi terlebih dahulu kejadiannya seperti apa. Saya tidak bisa berkomentar jika informasinya belum lengkap,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif