Teknologi
Rabu, 7 Oktober 2015 - 02:00 WIB

PAMERAN TEKNOLOGI : Indonesia-Jerman Kembangkan Bioteknologi

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pameran Teknologi di Museum Nasional (Liputan6.com)

Pameran teknologi yang digelar di Museum Nasional membuat Indonesia dan Jerman mengembangkan proyek bioteknologi.

Solopos.com, JAKARTA — Hasil riset sains dan teknologi kerja sama Indonesia-Jerman dipamerkan di Museum Nasional, Jakarta Pusat. Pameran teknologi ini kali pertama digelar di Indonesia.

Advertisement

Indonesia dan Jerman lalu mengembangkan delapan proyek kerja sama bilateral berbasis bioteknologi atau teknologi yang menggunakan sistem biologi dan semua makhluk hidup untuk bisa dimanfaatkan oleh manusia.

Penasihat bidang sains dan teknologi Kedutaan Besar Jerman Michael Rottman, mengatakan Indonesia kaya dengan keanekaragaman hayati. Dengan kerja sama tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Jerman-Indonesia.

Advertisement

Penasihat bidang sains dan teknologi Kedutaan Besar Jerman Michael Rottman, mengatakan Indonesia kaya dengan keanekaragaman hayati. Dengan kerja sama tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Jerman-Indonesia.

“Indonesia ini kaya keanekaragaman hayati, namun pemanfaatan secara nyata masih sedikit sekali. Kerja sama dengan Jerman akan lebih konkret lagi sehingga pemanfaatan untuk kedua negara bisa tercapai,” kata Michael Rottman, seperti dilansir Kantor Berita Antara, Senin (5/10/2015).

Michael mengatakan kerja sama ilmiah antara Indonesia dan Jerman sudah dimulai sejak 1960-an. Kemudian dalam 12 tahun terakhir, penelitian lanskap Indonesia, seperti keanekaragaman hayati, kelautan, dan pemanfaatan obat dari bahan alam mulai dilakukan.

Advertisement

Setiap proyek kerja sama ilmiah antardua negara itu memiliki mitra kerja dengan lembaga terkait, seperti universitas setempat, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Salah satu dari delapan proyek yang dikembangkan adalah di bidang kesehatan, yakni riset penemuan senyawa atau biota aktif dari tumbuhan, hewan dan mikroba untuk mengatasi infeksi baik yang terjadi di Indonesia dan Jerman.

“Di Jerman dan Indonesia, ada berbagai jenis infeksi yang semakin susah ditangani karena obat tersebut resisten terhadap biota tertentu sehingga kami ingin mengatasi masalah yang berbeda antarnegara tapi dengan cara yang serupa,” kata peneliti LIPI bagian rekayasa genetika dan biologi kesehatan, Wien Kusharyato.

Advertisement

Wien mengatakan penelitian selama lima tahun ke depan ini dilakukan dengan pendekatan dan cara yang berbeda untuk mendapatkan senyawa baru yang berfungsi sebagai anti infeksi.

Menurut Wien, Jerman mendonasikan dana sebesar 7 juta euro atau Rp111 miliar untuk delapan proyek bioteknologi yang bermanfaat untuk Indonesia dan Jerman.

Dikutip dari Liputan6.com, Selasa (6/10/2015), lewat pameran teknologi tersebut juga diperlihatkan beberapa kerja sama ilmiah antara Jerman dan Indonesia yang sudah dilakukan termasuk dalam bidang bioteknologi kesehatan, biodiversitas hayati, ilmu kelautan dan beberapa bidang lain.

Advertisement

Menurut Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi, M.Nasir, dalam pameran teknologi Indonesia-Jerman, diperlihatkan beberapa perusahaan Jerman yang berada di Indonesia. “Melalui pameran ini Indonesia diharapkan bisa belajar banyak dalam dari Jerman serta melakukan kolaborasi dalam hal inovasi,” ungkap M. Nashir

Meski pameran itu baru kali pertama digelar, namun diharapkan dapat berlanjut dan diadakan di kota-kota lain di Indonesia. Pameran sains dan teknologi Indonesia-Jerman di Museum Nasional digelar 5 Otober 2015-15 Oktober 2015 mulai pukul 08.30 WIB-17.00 WIB.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif