Soloraya
Rabu, 7 Oktober 2015 - 20:40 WIB

JARINGAN LISTRIK SUKOHARJO : Warga Protes Pendirian Tower SUTT

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi listrik (Dok/JIBI/Solopos)

Jaringan listrik Sukoharjo, warga Pengkol mendatangi gedung DPRD memprotes pendirian tower SUTT.

Solopos.com, SUKOHARJO–Warga Dukuh Pengkol RT 001 dan 002/RW 001, Desa Pengkol, Kecamatan Nguter memprotes rencana pembangunan tower saluran transmisi tegangan tinggi (SUTT) 150 kilo volt (KV) oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di dukuh tersebut.  Warga mengaku waswas menara listrik itu akan mengakibatkan hal buruk yang bisa mengancam keselamatan mereka.

Advertisement

Warga mengadukan masalah tersebut ke DPRD Sukoharjo, beberapa hari lalu. Ketua DPRD Sukoharjo, Nurjayanto, menggelar hearing atau rapat dengar pendapat dengan menghadirkan warga yang keberatan, Pemerintah Desa Pengkol, Camat Nguter, dan perwakilan dari PLN di kantor DPRD, Rabu (7/10/2015).

Warga yang protes ada lima kepala keluarga (KK). Alasannya karena rumah mereka akan dilalui kabel listrik bertegangan tinggi.
Salah satu warga yang memprotes, Titik Supami, saat hearing menyampaikan dirinya dan empat warga lainnya tidak menyetujui rencana pembangunan tower SUTT di lahan sawah milik warga sekitar, Slamet, karena tidak mau terkena radiasi listrik dan dampak negatif lainnya. Terlebih, lokasi pendirian tower itu selalu kebanjiran jika hujan turun.
Banjirnya mencapai kedalaman 2 meter dan selalu masuk ke rumah-rumah warga. Apabila dibangun tower, dikhawatirkan listrik akan menyetrum air, sehingga sangat membahayakan keselamatan warga.

“Di kampung kami masih ada lahan kosong yang sedikit jauh dari rumah warga. Kenapa tidak dipindah saja. Katanya kami akan diberi kompensasi, tapi kami tetap tidak akan mau. Kalau tower jadi dibangun di sawahnya Pak Slamet, keselamatan kami yang dipertaruhkan,” kata Tutik.

Advertisement

Dia melanjutkan protes warga semakin memuncak lantaran pembangunan tower itu tidak untuk kepentingan masyarakat, tetapi untuk perusahaan swasta yang berdiri di Nguter, yakni PT Rayon Utama Makmur (RUM).

Warga mengetahui hal itu saat diberi sosialisasi pihak PLN pertengahan September lalu. Seusai hearing kepada wartawan dia mengatakan tak akan menyetujui meski dirinya akan diberi kompensasi.  Menurut dia, uang tidak akan sebanding dengan keselamatan jiwa warga.

Anggota Tim Pembebasan Tanah PT PLN Unit Induk Pembangunan VII Surabaya, Wahyu Supriyadi, mengonfirmasi pembangunan tower akan dilakukan untuk menyalurkan listrik ke PT RUM. Namun, dia membantah penyaluran listrik itu hanya untuk perusahaan itu.

Advertisement

Dia mengklaim sambungan listrik baru itu untuk kepentingan masyarakat. Menurut dia pendirian tower di Pengkol sudah tidak bisa dipindah lagi, karena pihaknya sudah membeli sawah Slamet seluas 625 meter persegi. Saat ini proses pembelian lahan tinggal menunggu pembayaran.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif