Teknologi
Rabu, 7 Oktober 2015 - 11:00 WIB

HUT KOTA JOGJA : Kota Kenangan #HUT259Jogja, Semoga Tetap Istimewa!

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Meme HUT ke-259 Jogja (Twitter.com/@suharti96)

HUT Kota Jogja memasuki peringatan ke-259.

Solopos.com, SOLO — Peringatan Hari Ulang Tahun ke-259 Kota Jogja, dimeriahkan dengan pelbagai ucapan selamat dari pengakses Internet (netizen), di media sosial.

Advertisement

Pantauan pada Twitter, Rabu (7/10/2015), tanda pagar (tagar) #HUT259Jogja menjadi trending topic regional Indonesia, dalam rangka peringatan HUT ke-259 Kota Jogja.

Melalui tagar #HUT259Jogja, sejumlah netizen mengungkapkan ucapan selamat untuk kota yang kondang dengan keramahan masyarakatnya tersebut. Tak sedikit pula netizen yang beranggapan Jogja sebagai kota penuh kenangan.

Advertisement

Melalui tagar #HUT259Jogja, sejumlah netizen mengungkapkan ucapan selamat untuk kota yang kondang dengan keramahan masyarakatnya tersebut. Tak sedikit pula netizen yang beranggapan Jogja sebagai kota penuh kenangan.

“Dirgahayu kota Jogja. Kota penuh kenangan dengan dirinya =’] Tetap istimewa! #HUT259Jogja,” tulis @WHDAWSM.

“Terima kasih telah memberikan kenangan-kenangan yang paling istimewa. Jogja selalu menjadi rumah bagi rindu-rindu untuk pulang. #HUT259Jogja,” tulis @aratiararismala.

Advertisement

Netizen juga menulis harapannya agar Jogja senantiasa menjadi kota istimewa.

“Sugeng tanggap warso Jogja, semoga tetap berbudaya, berhati nyaman dan selalu ngangenin 🙂 #Jogjaistimewa #HUT259Jogja,” tulis @eccugm.

“Dirgahayu kota rantauan para mhsiswa, smoga ttp istimewa budayanya, istimewa kotanya, istimewa smuanya #HUT259Jogja,” tulis @suhartii96.

Advertisement

“Selamat ulang tahun Jogja.. makin Istimewa, selalu menampilkan keindahan alam dan selalu menyejukan suasana.. Jogja Istimewa.. #HUT259Jogja,” tulis @eka_defri.

Sementara itu dilansir Harian Jogja, terkait dengan HUT ke-259 Jogja ini, Dewan Kebudayaan Jogja, Achmad Charris Zubair, mengatakan HUT Jogja bukan sekadar perayaan, melainkan ajang evaluasi pembangunan kota.

“Dinamika tidak bisa dicegah, tetapi perlu diingat jangan sampai lepas dari sejarah, supaya bisa merancang masa depan kota ini,” ujar Charris, Selasa (6/10/2015).

Advertisement

Charris tidak menuding pembangunan Jogja melenceng, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Konkretnya, pembangunan hotel yang tidak terkontrol mengakibatkan kerugian di jangka menengah.

Jangka pendek, kata Charris, memang menguntungkan dari segi pendapatan, namun perlu diperhatikan dampaknya yang lebih besar seperti penurunanpermukaan air tanah.

“Apalagi sudah ada warga yang mengeluhkan sumurnya kering saat kemarau,” ucap Charris.

Menurut Charris, wilayah Jogja tidak bisa dimaknai secara administratif semata, tetapi juga mencakup citra Jogja yang berada di kawasan dalam ring road. Persoalan ini, kata dia, harus dipecahkan bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat.

Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti mengatakan, tantangan utama di Jogja adalah jumlah penduduk sehingga Pemkot berupaya mewujudkan tiga slogan utama, yakni bersih, tertib, dan aman.

“Kebijakan-kebijakan yang diambil harus mengakomodasi kepentingan bersama,” ujar Haryadi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif