Soloraya
Rabu, 7 Oktober 2015 - 14:40 WIB

CAGAR BUDAYA SOLO : Pemkot Akan Revitalisasi Total Loji Gandrung

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Loji Gandrung Solo (JIBI/Solopos/Dok)

Cagar budaya Solo, pada 2016 Pemkot Solo akan merevitalisasi rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung.

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kota (Pemkot) berencana merevitalisasi total bangunan Loji Gandrung pada tahun anggaran 2016 mendatang. Sebagai tahap awal, Pemkot akan menyusun detail engineering design (DED) merevitalisasi bangunan yang kini menjadi rumah dinas wali kota Solo.

Advertisement

Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo, Agus Djoko Witiarso menuturkan bangunan Loji Gandrung memiliki nilai sejarah tinggi. Bangunan tersebut dibangun salah satu juragan perkebunan kaya raya asal Belanda dengan arsitektur berlanggam Eropa.

“Bangunan itu menawarkan keindahan, ketenangan serta menyimbolkan hidup sehat,” kata Agus ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Rabu (7/10/2015).

Agus mengatakan selama ini Loji Gandrung sering menjadi salah satu jujugan wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk dikunjungi. Memasuki bangunan Loji Gandrung nuansa arsitektur gaya bangunan ala kolonial begitu kental terasa.

Advertisement

Hal itu, lanjut Agus, dapat terlihat karakter gaya bangunan Loji Gandrung, di antaranya  adanya barisan pilar di serambi depan yang menjulang ke atas. Tak hanya itu setiap ruangan terdapat jendela-jendela berukuran besar yang terbuka lebar. Menurutnya, itu membuat sirkulasi udara didalam ruangan menjadi lebih.

Agus menerangkan dalam gedung Loji Gandrung dengan luas bangunan 3.500 meter persegi terdapat beberapa ruangan seperti ruang  utama. Ruang utama, terdiri atas ruang kamar tidur tamu yang berada di sisi kiri. Kamar ini, menurut sejarah pernah digunakan Bung Karno ketika melakukan kunjungan ke Kota Solo. Kemudian kamar tidur Wali Kota.

Sementara sisi kanan ruang utama terdapat ruang rapat yang biasa digunakan Wali Kota untuk melakukan kegiatan pemerintahannya.

Advertisement

“Selama ini perbaikan hanya dilakukan tidak menyeluruh, tapi per bagian saja. Padahal bangunan di sana sudah saatnya direvitalisasi total,” kata Agus.

Agus merencanakan revitalisasi dilaksanakan pada tahun depan. Pihaknya akan mengawali revitalisasi dengan menyusun DED. Selain bangunan Loji Gandrung, Agus mengatakan kawasan cagar budaya lainnya yang juga diwacanakan direvitalisasi adalah kawasan Masjid Al Wustho Mangkunegaran, Dalem Joyokusuman dan bunker di kompleks Balai Kota.

Anggaran yang disiapkan untuk menyusun empat DED senilai Rp1,25 miliar. Perinciannya, untuk DED Loji Gandrung senilai Rp500 juta, DED Al Wustho Rp300 juta, DED Dalem Joyokusuman Rp300 juta dan DED BunkerRp150 juta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif