Teknologi
Rabu, 7 Oktober 2015 - 03:00 WIB

AKSES INTERNET : Teknologi 4G LTE Besutan Qualcomm Digunakan 181 Negara

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Akses Internet cepat 4G LTE buatan Qualcomm telah digunakan di 181 negara.

Solopos.com, JAKARTA — Country Director Qualcomm Indonesia, Shannedy Ong, mengungkap keadaan pasar Qualcomm saat ini secara global dalam kaitannya dengan perkembangan teknologi akses Internet long term evolution (LTE).

Advertisement

Sebagaimana diberitakan Kantor Berita Antara, Selasa (6/10/2015), teknologi akses Internet 4G LTE Qualcomm saat ini telah digunakan di 181 negara dan 670 operator di seluruh dunia.

“LTE adalah teknologi akses Internet 4G dari Qualcomm yang sudah digunakan 670 operator di seluruh dunia di 181 negara. Dari 670 operator tersebut ada 422 LTE network yang sudah komersial, ke depannya akan lebih banyak lagi yang akan berinvestasi di teknologi tersebut,” ujar Shanney Ong.

Advertisement

“LTE adalah teknologi akses Internet 4G dari Qualcomm yang sudah digunakan 670 operator di seluruh dunia di 181 negara. Dari 670 operator tersebut ada 422 LTE network yang sudah komersial, ke depannya akan lebih banyak lagi yang akan berinvestasi di teknologi tersebut,” ujar Shanney Ong.

Menurut Shanney, teknologi akses Internet LTE berhubungan erat dengan konektivitas. Sementara konektivitas sangat erat kaitannya dengan kapasitas.

“Dengan kapasitas yang tinggi perusahaan dapat menawarkan layanan berkualitas dan melayani lebih banyak dengan aplikasi yang lebih besar. Dengan kapasitas dan konektivitas yang bagus akan tercipta pengalaman pengguna yang lebih bagus juga,” tambah Shanney.

Advertisement

“Dari sisi pasar, mulai Januari-Juli tahun ini, dalam waktu enam bulan teknologi akses Internet LTE sudah tumbuh 3,5 kali lipat dan digunakan 131 operator di 60 negara,” ujar dia.

Shannedy mengatakan dengan teknologi akses Internet 4G LTE carrier aggregation, pengguna dapat mengunduh lebih cepat dan streaming video HD dan 4K dengan kualitas lebih baik.

“Teknologi akses Internet 4G LTE yang diperlukan untuk menghadirkan end user experience yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi-teknologi sebelumnya,” kata dia.

Advertisement

Carrier aggregation tidak hanya didownlink, dengan kecepatan yang lebih tinggi, namun juga di uplink dari sisi throughput hingga 1,7 kali atau kapasitasnya hingga 3 kali lipat.

“Evolusi uplink 50% lebih cepat, salah satu solusi dari Qualcomm untuk meningkatkan kecepatan di mana kami akan kompres dari sisi handset, sehingga transfer data jau lebih cepat,” ujar Shannedy.

Sebelumnya Menkominfo Rudiantara mengaku belum menyiapkan model bisnis bagi akses Internet 5G karena implementasi dari teknologi generasi kelima itu masih membutuhkan waktu yang lama.

Advertisement

“Jepang saja baru menikmati layanan 5G tahun 2020. Kita bisa lebih lama karena belum adanya model bisnis 5G yang siap digunakan Indonesia. Jadi kita fokus ke 4G saja dulu,” kata menteri yang akrab disapa Chief RA itu di Sinabang.

Diungkapkannya, negara maju seperti Jepang membangun teknologi akses Internet 5G dengan target selesai tahun 2020 untuk dimanfaatkan dalam Olimpiade. Begitu dengan Korea Selatan yang menargetkan pengembangan 5G beberapa tahun mendatang.

“Kalau kita fokus dulu ke 4G. Kita ingin tata ulang pita frekuensi 1.800 MHz cepat selesai agar akses Internet 4G dirasakan masyarakat. Tahun 2018, kita maunya semua ibukota kabupaten itu sudah broadband,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif