Lifestyle
Selasa, 6 Oktober 2015 - 05:30 WIB

TIPS KESEHATAN : Daftar Zat Aditif Berbahaya Ini Harus Dihindari

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyedap makanan (Ecvv.com)

Tips kesehatan kali ini mengulas tentang zat-zat aditif yang ada dalam makanan.

Solopos.com, SOLO — Zat aditif adalah zat tambahan pada makanan  yang bisa memicu gangguan kesehatan dalam tubuh.

Advertisement

Sebagaimana Solopos.com himpun dari Prevention, Senin (5/10/2015), beberapa zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan tubuh adalah pemanis berfruktosa, monosodium glutamate (MSG), dan lemak trans.

Beberapa zat aditif dalam makanan tersebut bisa memicu munculnya sel kanker, perilaku hiperaktif pada anak-anak, penyakit jantung, pusing, sakit kepala, kecemasan, obesitas, bahkan depresi.

Advertisement

Beberapa zat aditif dalam makanan tersebut bisa memicu munculnya sel kanker, perilaku hiperaktif pada anak-anak, penyakit jantung, pusing, sakit kepala, kecemasan, obesitas, bahkan depresi.

Menghindari makanan tanpa zat aditif memang tidak mudah. Tapi, setidaknya Anda perlu mengetahui apa saja zat aditif yang biasa ada dalam makanan dan bisa mengancam kesehatan. Dengan begitu, Anda bisa sedikit demi sedikit mengurangi pengonsumsian zat aditif.

Pemanis Fruktosa
Pemanis buatan fruktosa ditemukan dalam makanan olahan, seperti roti, permen, yogurt, salad, sayuran kaleng, dan sereal.

Advertisement

Monosodium Glutamate (MSG)
MSG adalah bahan penyedap makanan yang biasa dicampurkan dalam pelbagai makanan, seperti keripik kentang, makanan ringan, kue, bumbu emasan, sup kaleng, dan makanan beku. Zat adiitif MSG ini bisa memicu timbulnya migrain.

Lemak Trans
Lemak trans ditemukan dalam makanan seperti, margarin, keripik, kerupuk, makanan yang dipanggang, dan makanan cepat saji (junk food). Lemak trans ini digunakan sebagai campuran dalam makanan karena bisa membuat makanan tidak cepat basi.

Selain itu, lemak trans juga bisa menghaluskan tekstur makanan. Tapi Anda harus hati-hati, karena lemak trans bisa memicu penyakit jantung dan diabetes.

Advertisement

Zat Pewarna
Zat pewarna makanan banyak ditemukan dalam pelbagai kudapan. Hati-hati dalam mengonsumsi makanan berperwarna buatan, karena zat aditif ini bisa membuat anak jadi hiperaktif dan sekaligus memicu munculnya sel kanker dalam tubuh.

Sulfit
Zat aditif sulfit bisa menimbulkan gejala demam ringan dan anafilaksis yang apabila sudah kronis, bisa mengancam jiwa. Zat tersebut biasanya dicampurkan dalam minuman bir, buah kering, bumbu kemasan, dan makanan berbahan dasar kentang.

Sodium Nitrat
Zat pengawet sintetis sodium nitrat kerap ditemukan dalam daging olahan seperti hot dog, lunchmeats, daging, dan ikan asap. Beberapa penelitian hewan menunjukkan bahwa sodium nitrat bisa menjadi senyawa karsinogenik dalam tubuh. Sebenarnya, nitrat natrium ini bisa didapakan secara alami, pada seledri.

Advertisement

BHA dan BHT
Zat aditif BHA dan BHT bersifat karsinogen, artinya bisa memicu munculnya sel kanker. Pengawet ini biasa dicampurkan dalam kudapan keripik kentang, permen, sereal, sosis beku, lemak babi, permen, dan jelly.

Potassium Bromate
Zat potassium bromate ini biasa dicampur dalam makanan cepat saji. Fungsi zat tersebut adalah untuk mempersingkat proses masak pada makanan sehingga bisa cepat disajikan. Namun ternyata, zat itu berbahaya untuk kesehatan ginjal dan pencernaan dalam tubuh.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif