News
Selasa, 6 Oktober 2015 - 17:55 WIB

PESAWAT AVIASTAR HILANG : 5 Jenazah Sampai di Lanud Hasanuddin Makassar

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pesawat twin otter Aviastar (aviastar.biz)

Pesawat Aviastar yang hilang telah ditemukan. Sebagian jenazah kini telah tiba di Makassar.

Solopos.com, MAKASSAR — Lima jenazah korban pesawat Twin Otter yang dioperasikan Aviastar telah tiba di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Selasa (6/10/2016) sekitar pukul 18.30 Wita. Sisa lima jenazah lainnya masih dalam perjalanan menuju lanud tersebut melalui helikopter berikutnya.

Advertisement

Saat ini, di Lanud Sultan Hasanuddin, tim Basarnas, Kemenhub, TNI, Polri, dan unsur lain sedang menunggu kedatangan helikopter keempat yang membawa jenazah lain. Metro TV melaporkan, rencananya, akan digelar upacara penghormatan di lokasi tersebut pada pukul 19.00 Wita.

Sepuluh jenazah korban jatuhnya pesawat Twin Otter yang dioperasikan Aviastar di Bukit Pajaja, Paragusi, Desa Ulusalu, Gunung Latimojong, Luwu, Sulawesi Selatan, telah berhasil dievakuasi. Kondisi sebagian badan pesawat Aviastar ditemukan hancur dan terbakar.

Sebelumnya, serpihan pesawat, blackbox, dan jenazah telah dievakuasi ke posko terakhir di Dusun Gamaru, Latimojong, Luwu, Sulawesi Selatan, dan sedang ditunggu kedatangannya di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar. Upaya evakuasi berlangsung cukup lama dan tidak mudah karena harus menempuh medan yang berat. Jarak tempuh 6 km ditempuh sekitar 10 jam karena tim berhadapan dengan gunung dan hutan lebat.

Advertisement

Dilaporkan Okezone dan Antara, kondisi jenazah juga hangus sehingga belum bisa dikenali. Hal ini menjadi pekerjaan besar bagi tim khusus identifikasi jenazah korban.

Wakil Kepala DVI Biddokkes Polda Sulsel, Kombes Polisi Dr Budi Heriyadi yang juga Kepala RS Bhayangkara menjelaskan, rencananya setelah jenazah 10 korban pesawat tersebut tiba di Lanud Hasanuddin, Makassar. Para jenazah akan di bawa ke posko ante mortem di RS Bhayangkara untuk kepentingan pengindentifikasian.

“Indentifikasi yang nantinya dilakukan akan dikombainkan dengan data-data post mortem-nya,” kata Budi Heriyadi saat dimintai konfirmasi, Selasa (6/10/2015).

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif