Soloraya
Selasa, 6 Oktober 2015 - 17:40 WIB

PENGANIAYAAN BOYOLALI : Keluarga Edi Anggap Keluarga Pelaku Tak Punya Iktikad Baik

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Solopos/Dok)

Penganiayaan Boyolali, keluarga Edi Susanto mengaku pelaku tak punya iktikad baik menyelesaikan pembiayaan di rumah sakit.

Solopos.com, BOYOLALI–Keluarga Edi Susanto, 18, warga Jetis, Blagung, Simo, Boyolali, yang menjadi korban penganiayaan anggota Polres Wonogiri, Bripda Taufik Ismail, menilai ada iktikad yang kurang baik dari keluarga pelaku terkait penyelesaian biaya pengobatan sehingga menyebabkan Edi meninggal pada Minggu (4/10/2015), di RSI Surakarta.

Advertisement

Edi yang mengalami luka bakar sampai 80% akhirnya meninggal dunia setelah tidak minum obat selama tiga hari. Ayah Edi, Toyani, 62, mengatakan tiga hari sebelum Edi meninggal dunia ada keterangan dari pihak rumah sakit bahwa ada tunggakan biaya perawatan hingga Rp36 juta. “Pihak rumah sakit tidak memberikan obat karena terkendala administrasi. Waktu itu petugasnya bilang bon obatnya sudah terlalu besar dan harus mulai diangsur untuk diselesaikan,” kata Toyani, kepada Solopos.com, Selasa (6/10/2015).

Pihak rumah sakit bersedia memberikan obat jika tunggakan biaya perawatan dibayarkan. “Saya sudah menghubungi ayah pelaku [Darmadi, warga Jetis, Blagung, Simo] untuk membayar biaya rumah sakit. Tetapi tidak ada iktikad baik, hanya bilang besok, besok, dan besok,” jelas Toyani.

Dia kecewa karena hingga Minggu Darmadi tak juga membayar biaya perawatan. Yang membuatnya lebih kecewa, setelah Edi meninggal dunia Toyani melihat Darmadi menurunkan banyak sekali pakan ternak dari truk pengangkut pakan ternak.

Advertisement

“Kenapa saya minta biaya rumah sakit tidak dikasihkan malah sekarang borong pakan ternak banyak sekali.”

Toyani mengaku tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit. Dia pun sejak awal tidak berencana menggunakan fasilitas BPJS karena keluarga pelaku sepakat dan siap membiayai seluruh biaya pengobatan.

“Semua itu urusan Darmadi. Obatnya apa saja saya juga tidak hafal.”

Advertisement

Darmadi mengaku sudah berusaha melunasi biaya pengobatan. Terkait pembiayaan yang sempat mandek, Darmadi mengaku tidak tahu. Dia tidak mengurusi sendiri soal biaya rumah sakit.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif